Ntvnews.id, Moskow - Kawasan Kamchatka di Rusia diguncang oleh gempa berkekuatan 8,7 yang menjadi yang paling kuat sejak tahun 1952. Setelah guncangan utama tersebut, sebanyak 30 gempa susulan tercatat, dengan kekuatan bervariasi antara magnitudo 2 hingga 5.
“Setelah gempa utama, terjadi 30 gempa susulan yang cukup terasa dengan intensitas 2 hingga 5 poin,” ungkap Kantor Survei Geofisika dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka melalui pernyataan di Telegram, Rabu, 30 Juli 2025.
Gempa besar tersebut terjadi di wilayah lepas pantai Kamchatka, tepatnya sekitar 126 kilometer sebelah tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman mencapai 18 kilometer. Meski telah dikeluarkan peringatan potensi tsunami, hingga laporan ini diturunkan, belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Guncangan ini merupakan yang paling kuat yang pernah tercatat di kawasan tersebut dalam lebih dari tujuh dekade terakhir. Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, turut mengimbau warga untuk menjauhi garis pantai di area yang berisiko terdampak tsunami.
Dalam pesannya melalui Telegram, ia menyatakan, “Gempa hari ini adalah ujian serius bagi kita semua. Ini adalah gempa terkuat dalam beberapa dekade.”
Baca Juga: Mendiktisaintek Telusuri Dugaan Pelanggaran Akademik oleh 16 Guru Besar ULM
Di sisi lain, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan kekuatan gempa sebesar magnitudo 8, dengan pusat gempa berada 136 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, dan kedalaman 19,3 kilometer.
Merespons kejadian ini, Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa wilayah AS. Selain itu, Badan Meteorologi Jepang juga memperkirakan kekuatan gempa berada di angka magnitudo 8, serta telah mengeluarkan peringatan tsunami dengan ketinggian gelombang yang diperkirakan mencapai 3 meter di wilayah pesisir timur bagian utara Jepang.
(Sumber: Antara)