Kemenekraf Dorong Regenerasi dan Inovasi Jamu agar Tetap Relevan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jul 2025, 15:22
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menghadiri Festival Jamu di Epiwalk, Jakarta Selatan, Sabtu (26/07/2025). (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif) Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menghadiri Festival Jamu di Epiwalk, Jakarta Selatan, Sabtu (26/07/2025). (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menegaskan komitmennya untuk mendorong regenerasi pelaku usaha jamu serta inovasi produk jamu agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern.

"Jamu bukan sekadar tradisi, tapi juga identitas budaya yang punya potensi besar untuk mendunia. Lewat festival ini, kita tidak hanya merayakan kekayaan warisan leluhur, tapi juga mendorong regenerasi pelaku dan inovasi produk jamu agar relevan dengan gaya hidup masa kini," ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dalam sambutannya saat menghadiri Festival Jamu yang digelar di Epiwalk, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Juli 2025.

Ia juga menambahkan apresiasinya terhadap kegiatan seperti ini, yang dinilai mampu mempertemukan nilai-nilai budaya dengan semangat generasi muda, sehingga menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.

"Saya mengapresiasi inisiatif acara seperti ini, karena ketika budaya dipertemukan dengan semangat generasi muda, di situlah kekuatan ekonomi kreatif muncul," katanya sebagaimana tercantum dalam keterangan pers resmi Kementerian yang dirilis pada Senin, 28 Juli 2025.

Baca Juga: Kemenparekraf Perkuat Sistem Keamanan Wisata di Tengah Potensi Bencana Hidrometeorologi

Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu, menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, termasuk jamu yang memiliki nilai strategis dalam pembangunan ekosistem ekonomi kreatif nasional.

"Kita patut bersyukur karena bangsa ini dibekali keberagaman budaya yang luar biasa. Saya rasa jamu itu berasal dari kata 'jawa' dan 'ngramu' doa untuk kesehatan. Dan kini, jamu bukan hanya warisan, tapi juga the new engine of growth bagi Indonesia," ucapnya.

Festival Jamu tersebut menampilkan berbagai inovasi produk jamu, sesi edukasi mengenai rempah-rempah, serta beragam aktivitas interaktif untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai nilai budaya serta potensi ekonomi dari industri jamu.

Baca Juga: Konser Dua Lipa Batal, Kemenparekraf Buka Suara Minta Optimalkan Keamanan

Jony Yuwono, pendiri Acaraki sekaligus penggagas acara ini, menggarisbawahi pentingnya pendekatan lintas generasi untuk mempromosikan serta melestarikan jamu secara berkelanjutan.

"Kami ingin menjadikan jamu bukan sekadar dikenang, tapi digunakan. Dengan sentuhan kreativitas dan edukasi yang menyenangkan, anak-anak muda bisa menjadi bagian dari gerakan pelestarian ini," tuturnya.

x|close