Ntvnews.id, Washington DC - Kebakaran hebat melanda Gabriel House, sebuah fasilitas hunian bagi lansia, pada Minggu, 13 Juli 2025 malam, dan menewaskan sembilan penghuni serta melukai lebih dari 30 orang lainnya. Proses evakuasi berlangsung dramatis, di mana banyak korban diselamatkan melalui jendela saat api dan asap mengepung bangunan.
Insiden bermula sekitar pukul 21.50 malam waktu setempat, ketika api mulai membesar di bagian depan gedung dan menjebak banyak penghuni. Suasana di lokasi dipenuhi kepanikan dan kekacauan. Salah satu penghuni, Lorraine Ferrara, mengungkapkan dirinya terbangun karena asap pekat dan guyuran air dari sistem sprinkler.
“Saya pikir saya tidak akan selamat malam itu,” tuturnya kepada India Today, Selasa, 15 Juli 2025.
Baca Juga: Kebakaran Bangunan Pinggir Kali Tambora Jadi Tontonan Warga
Ferrara berhasil diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran yang membantunya keluar lewat jendela. Beberapa penghuni lainnya terlihat berteriak meminta pertolongan sambil menjulurkan tubuh mereka ke luar jendela untuk menghindari asap dan panas.
Lebih dari 50 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mengatasi kobaran api. Sejumlah anggota kepolisian turut membantu dengan mendobrak pintu-pintu ruangan dan mengevakuasi para penghuni. Lima petugas mengalami luka-luka dalam proses penyelamatan namun kini telah dipulangkan setelah menjalani perawatan medis.
“Ini tragedi yang benar-benar memilukan,” ujar Kepala Pemadam Kebakaran, Jeffrey Bacon.
Penyelidikan terhadap penyebab kebakaran masih berlangsung. Pemilik fasilitas, Dennis Etzkorn, dilaporkan tengah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengungkap kronologi kejadian. Gabriel House sendiri merupakan hunian yang dibuka pada 1999 dan dapat menampung hingga 100 penghuni, mayoritas dari kalangan lansia dengan penghasilan rendah.
Baca Juga: Kebakaran Mengerikan Lantai 4 Rusun Klender, Satu Korban Jiwa Melayang
Pendeta Michael Racine, yang juga bertugas sebagai rohaniwan pemadam kebakaran kota, mengatakan bahwa insiden ini sangat mengguncang semua pihak.
“Belum pernah kami melihat situasi separah ini,” ucapnya. Ia menyempatkan bermalam bersama tim penyelamat dan para korban yang selamat.
Sementara itu, beberapa warga dan penyintas mengapresiasi upaya cepat dari petugas tanggap darurat, namun mengkritik staf fasilitas atas minimnya bantuan evakuasi saat kebakaran terjadi. Beberapa penghuni yang selamat telah dipindahkan ke tempat penampungan darurat.
Gubernur Massachusetts, Maura Healey, turut menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban dan berjanji bahwa negara bagian akan memberikan dukungan penuh.
“Para korban adalah individu yang sangat rentan banyak yang menggunakan kursi roda atau tidak bisa bergerak mandiri. Mereka membutuhkan bantuan kita sekarang lebih dari sebelumnya,” ujar Healey.