Di Tengah Gencatan Senjata, Israel Serang Lagi Lebanon

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 08:26
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Tentara Lebanon vs Israel Tentara Lebanon vs Israel (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel kembali melakukan serangan di wilayah Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa satu orang tewas akibat serangan Israel yang terjadi di Lebanon selatan pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Serangan ini merupakan yang terbaru dilakukan Israel, meskipun terdapat perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan asal Lebanon yang didukung oleh Iran.

Dilansir dari AFP, Senin, 14 Juli 2025, Kementerian Kesehatan Lebanon dalam keterangannya menyatakan bahwa "serangan musuh Israel" yang menghantam sebuah rumah di Wata al-Khiam menyebabkan satu korban jiwa.

Baca Juga: Panglima TNI Kirim 1.090 Prajurit ke Lebanon untuk Misi Perdamaian Dunia

Pihak militer Israel belum memberikan tanggapan resmi mengenai insiden tersebut.

Sejak gencatan senjata yang disepakati pada bulan November lalu, Israel tetap melakukan sejumlah serangan ke Lebanon. Padahal, kesepakatan itu bertujuan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun antara Israel dan Hizbullah.

Dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut, Hizbullah diwajibkan menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan Israel. Wilayah itu seharusnya hanya ditempati oleh tentara nasional Lebanon serta pasukan penjaga perdamaian dari PBB.

Baca Juga: Lebanon Perpanjang Gencatan Senjata dengan Israel hingga 18 Februari

Sementara itu, Israel juga diwajibkan menarik semua pasukannya dari wilayah Lebanon, meskipun masih mempertahankan keberadaan mereka di lima titik perbatasan yang dianggap penting secara strategis.

Kemudian, Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan bahwa dirinya tidak menutup kemungkinan terjadinya hubungan damai dengan Israel. Namun, ia menegaskan bahwa normalisasi hubungan "saat ini bukan bagian dari kebijakan luar negeri Lebanon."

x|close