Ntvnews.id, Jakarta - Pihak kepolisian Afrika Selatan memulai operasi pencarianuntuk memburu pelaku bersenjata yang terlibat dalam penembakan brutal yang menewaskan delapan orang di sebuah bar di Durban.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Jumat, 16 Mei 2024, waktu setempat dan menambah daftar panjang penembakan massal di negara tersebut, yang dikenal memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.
Dilansir dari AFP, Senin, 19 Mei 2025, menyebut laporan setempat polisi insiden terjadi ketika sejumlah pria bersenjata menyerbu sebuah bar di kota Umlazi dan melepaskan tembakan secara membabi buta.
Baca Juga: Rekonstruksi Penembakan 3 Polisi hingga Tewas di Kasus Judi Sabung Ayam di Lampung Digelar Hari Ini
Ketika tim darurat tiba di lokasi, mereka menemukan delapan korban jiwa dalam kondisi mengenaskan, tergeletak dalam genangan darah dengan banyak luka tembak. Polisi menyatakan bahwa dua di antara korban merupakan perempuan.
Usia para korban dilaporkan berkisar antara 22 hingga 40 tahun. Hingga saat ini, aparat masih menyelidiki apa motif di balik aksi penembakan tersebut.
Penembakan seperti ini bukanlah hal yang langka di Afrika Selatan, karena negara tersebut kerap dilanda kekerasan terkait geng kriminal dan konsumsi alkohol.
Kepemilikan senjata api legal cukup umum, karena banyak warga menggunakannya sebagai bentuk perlindungan diri. Namun, peredaran senjata api ilegal juga masih tinggi.
Data resmi kepolisian menunjukkan bahwa rata-rata 75 kasus pembunuhan terjadi setiap harinya di Afrika Selatan.