Ntvnews.id, Jakarta - Wynn Resorts, operator kasino ternama asal Las Vegas, sedang mempersiapkan peluncuran kasino pertama di kawasan Teluk Arab, tepatnya di Uni Emirat Arab (UEA).
Meskipun beberapa kasino sudah ada di dunia Arab seperti di Mesir, ini akan menjadi ruang permainan pertama yang hadir di UEA, negara yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi, pusat agama Islam.
Michael Weaver, Chief Communications Officer Wynn Resorts, berbicara kepada media Skift dalam acara Arabian Travel Market pada Selasa lalu. Ia menyampaikan bahwa proyek besar ini dijalankan dengan penuh kehati-hatian terhadap budaya dan nilai-nilai lokal.
“Semua berjalan sangat lancar. Kami berusaha sangat menghargai masyarakat dan menyadari adanya sensitivitas yang dimiliki banyak orang,” ujar Waver yang dilansir pada Selasa, 6 Mei 2025.
Ini menjadi langkah bersejarah di kawasan Teluk Arab, yang selama ini melarang perjudian. Ras Al Khaimah kini tengah menyusun regulasi kasino berdasarkan model hukum dari Singapura dan Amerika Serikat.
Wynn Resorts berencana membuka dua area permainan terpisah di resor barunya yang terletak di Ras Al Khaimah, dengan target pembukaan pada tahun 2027. Wynn menargetkan wisatawan dari Timur Tengah sebagai pasar utama mereka.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Wynn telah mengakuisisi Crown London, sebuah klub dan kasino kecil di ibu kota Inggris. Meski hanya memiliki 20 meja permainan, langkah ini dianggap strategis untuk menarik perhatian warga London agar tertarik mengunjungi Wynn di UEA.
“Kami tahu London ramai dikunjungi wisatawan dari Timur Tengah saat musim panas. Klub itu kami gunakan untuk membangun hubungan dan mengarahkan mereka ke Ras Al Khaimah,” ujarnya.
Dari dalam negeri, Wynn juga berharap menarik banyak pengunjung dari Dubai dan Abu Dhabi. Bukan untuk bersaing dengan kedua kota itu, melainkan untuk memperpanjang masa tinggal wisatawan di UEA.
Dalam presentasi kepada investor pada Oktober lalu, Wynn menyebutkan bahwa 90% wisatawan UEA yang disurvei memiliki pandangan positif terhadap proyek ini. Sementara 81% wisatawan dari negara-negara Teluk (GCC) merasa penerimaan kasino di UEA adalah hal yang wajar.