Rikwanto ke Kepala BNN: Ada Lab Narkoba di dalam Rutan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Mei 2025, 15:17
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Anggota Komisi III DPR RI Rikwanto. (YouTube) Anggota Komisi III DPR RI Rikwanto. (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyebut rumah tahanan (rutan) merupakan tempat paling aman untuk menggunakan narkoba. Hal ini diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI Rikwanto, saat rapat dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom hari ini.

“Karena sudah bukan menjadi rahasia umum, rutan itu sudah bukan menjadi tempat penindakan tetapi menjadi tempat sekolahan paling aman dari pengedar dan pengguna narkoba, bahkan dia bisa pesan bebas di situ,” ujar Rikwanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Rikwanto mengaku ia tak bermaksud menyalahkan rutan di Indonesia. Namun, hal ini merupakan kenyataan yang ada.

Bahkan, kata Rikwanto, di salah satu rutan ada laboratorium untuk pembuatan narkoba.

“Tidak perlu sebutkan nama rutannya, di situ ada laboratorium pembuatan narkobanya. Coba difokuskan di situ, difokus satu bidang urutan itu clear dari narkoba,” kata Rikwanto.

Purnawirawan jenderal bintang dua Polri itu, mengaku sering menonton film-film barat, di mana jangankan narkoba, ponsel saja dilarang masuk ke penjara. Kalau komunikasi pun, kata dia harus ada izin dari petugas penjara.

“Tapi di sini ponsel itu sudah menjadi konsumsi sehari-hari dari tahanan. Dengan begitu dirinya bisa mengendalikan pekerjaan dari luar dalam rangka peredaran narkoba dan menerima input ke dalam,” papar Rikwanto.

Atas itu, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu meminta Kepala BNN beserta jajaran untuk turut fokus dalam membersihkan rutan-rutan di Indonesia dari peredaran narkoba.

“Jadi Pak Kepala BNN Pak Martinus fokus clear and clean untuk rutan-rutan di Indonesia dari narkoba,” jelas Rikwanto.

Rikwanto menganggap BNN memilikinya tugas khusus yang spesifik. Sehingga bisa terus fokus pada bidangnya saja.

“Jadi BNN ini dalam misi terus karena spesifik atau special agent seperti DEA di AS. Jadi pekerjaannya langsung kepada sasaran, fokus, selesaikan, clear and clean di situ atau dapat diartikan mission accomplished,” tandas Rikwanto.

x|close