Ribuan Kader PDIP Sempat Mau Kawal Hasto Saat Diperiksa Polisi, Tapi Dilarang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jun 2024, 15:35
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan rombongan saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan rombongan saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mengaku ribuan kader partainya ingin mengawalnya saat pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Selasa (4/6/2024). Namun Hasto menolak ditemani. Ia menjelaskan alasannya.

"Tetapi kemarin banyak mau temanin, Pak Komar (Komandan Satgas Nasional Cakra Buana PDIP Komarudin Watubun) mau kerahkan ribuan Satgas. Pada mau datang, tetapi saya bilang enggak usah, nanti malah enggak bagus," ujar Hasto dalam diskusi memperingati Bulan Bung Karno, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Hasto mengaku ingin mencontoh Presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI, Soekarno atau Bung Karno. Menurut Hasto, apa yang ia alami saat ini masih lebih baik dibandingkan ketika Bung Karno berjuang dan menerima tantangannya dahulu.

"Saya masih dapat kehormatan, pakai bus, diliput wartawan gratis. Kan masih kehormatan. Dibandingkan Bung Karno," tutur Hasto.

Hasto akhirnya hanya didampingi sejumlah orang menghadapi panggilan klarifikasi polisi. Orang-orang yang mendampingi ialah yang terkait dengan persoalan hukum yang menjeratnya. 

"Saya bilang ke Pak Komar, 'Pak nggak usah (ikut Satgas)' , PDIP ikut, tapi yang saya ikut yang punya historis, Pak Andre saya ajak karena Ende, beliau (Bonnie Triyana) karena tahu sejarah hukum kolonial. Kemudian anak muda Seno saya ajak, ada tim hukum. Itu yang saya ajak," papar Hasto.

Menurutnya, kalau urusan menggalang dukungan ke masyarakat, seluruh kader partai berlambang kepala banteng harus dikerahkan. Namun untuk urusan hukum, menurutnya harus dihadapi per orangan.

"Kita nggak.. kalau urusan-urusan seperti ini. Kalau urusan gerak ke bawah, nah itu baru massa, kita gerak bersama-sama. Kalau urusan (hukum) gini, sudahlah sendiri saja," jelas dia.

Sebelumnya, Hasto dilaporkan seseorang bernama Hendra dan Bayu Setiawan, gara-gara menyebut Pilpres 2024 curang. Ia dituding melakukan penghasutan dan penyebaran berita bohong yang menimbulkan kerusuhan.

Adapun pernyataan itu disampaikan Hasto dalam sebuah wawancara dengan media televisi di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 1 (depan Gedung DPR/MPR RI) dan Gambir, Jakarta Pusat, pada 16 Maret 2024 dan 19 Maret 2024. Hasto diancam dengan Pasal 160 KUHP dan pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

TERKINI

Ayah Prada Lucky: Kami Sudah Rela

News Selasa, 12 Agu 2025 | 08:58 WIB

Banyak Turis Jalan Sambil Bugil, Sebuah Kota Terapkan Denda

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:55 WIB

Ramai-ramai Warga India Boikot Produk AS, Ada Apa?

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:50 WIB

Bocah Alami Kerusakan Organ Fatal Gegara Seluncuran Kolam Renang

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:45 WIB

2 Kapal China Alami Tabrakan Fatal Saat Kejar Kapal Filipina

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:20 WIB

Geger! Jasad Laki-laki Mengambang di Sungai Brantas

Nasional Selasa, 12 Agu 2025 | 08:18 WIB

Geger Pilot Mabuk Sambil Bugil Sebelum Lakukan Penerbangan

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 08:05 WIB

Zelensky Sebut Bisa Hadir Saat Trump-Putin Bertemu

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 07:55 WIB

Capres Kolombia Meninggal Dunia

Luar Negeri Selasa, 12 Agu 2025 | 07:37 WIB
Load More
x|close