Ntvnews.id, Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster menepis berbagai narasi negatif mengenai kondisi pariwisata Bali yang beredar di media sosial menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Kunjungan turis meningkat, berarti (informasi terkait turis sepi) yang di media sosial itu hoaks,” kata Gubernur Bali Wayan Koster kepada ANTARA saat meninjau posko angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu, 24 Desember 2025.
Ia menanggapi salah satu narasi yang menyebutkan kondisi pariwisata Bali terlihat sepi pada masa puncak libur Natal dan tahun baru. Menurut Koster, informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan karena jumlah kedatangan wisatawan mancanegara justru menunjukkan tren peningkatan.
Gubernur asal Kabupaten Buleleng itu mengungkapkan, sepanjang periode Januari hingga Senin, 22 Desember 2025, total kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali telah mencapai 6,8 juta orang.
Capaian tersebut bahkan telah melampaui realisasi kunjungan wisatawan asing sepanjang 2024 yang tercatat sebanyak 6,3 juta orang. Pada tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara juga meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5,27 juta orang.
Baca Juga: Gubernur Tepis Kabar Bali Sepi Wisatawan Saat Libur Nataru: Bohong, Saya Punya Datanya
Koster menambahkan, sejak memasuki musim liburan akhir tahun pada Jumat, 19 Desember 2025, hingga sementara pada Senin, 22 Desember 2025, rata-rata kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai sekitar 20 ribu orang per hari.
Dengan angka tersebut, ia optimistis jumlah wisatawan asing hingga akhir tahun 2025 akan terus bertambah.
“Kira-kira sampai 31 Desember 2025, (jumlah turis asing) akan tembus pada angka kisaran 7 juta. Itu artinya dari 6,3 juta ke 7 juta naik, bukan turun,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk wisatawan domestik, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali memperkirakan jumlah kunjungan telah mencapai sekitar 9 juta orang dan diproyeksikan menembus 10,5 juta orang hingga akhir tahun 2025.
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan narasi negatif terkait pariwisata di Provinsi Bali, termasuk klaim kondisi pariwisata yang sepi serta perbandingan dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand.
Baca Juga: Baby Niken Buka Bisnis Hotel Bintang 4 di Bali Untuk Tunjang Pariwisata
Wakil Ketua PHRI Kabupaten Badung Komang Alit Ardana dalam kesempatan terpisah sebelumnya memperkirakan isu tersebut sengaja diembuskan oleh pihak kompetitor.
“Tidak fair kalau Bali disandingkan dengan negara Malaysia, Singapura, Thailand. Kami harus berperan dalam menggairahkan dan menjawab isu ini bahwa Bali masih layak dikunjungi dan destinasi terbaik,” ucapnya.
Di sisi lain, berdasarkan data pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2025 pada Senin, 15 Desember 2025, hingga sementara pada Selasa, 23 Desember 2025, pergerakan penumpang didominasi oleh arus kedatangan, baik domestik maupun internasional.
Jumlah kedatangan penumpang domestik pada periode tersebut tercatat sebanyak 126.152 orang, sementara kedatangan internasional mencapai 192.960 orang.
Rata-rata pergerakan penumpang selama masa liburan itu mencapai 67.112 orang per hari, dengan rata-rata pergerakan pesawat sekitar 423 penerbangan per hari.
Adapun dari total 510 pengajuan penerbangan ekstra oleh maskapai, hingga saat ini telah terealisasi sebanyak 128 penerbangan. Rute terbanyak berasal dari Jakarta dan Surabaya untuk domestik, serta Singapura, Kuala Lumpur, dan Perth untuk penerbangan internasional.
(Sumber: Antara)
Gubernur Bali Wayan Koster (kanan) saat meninjau posko angkutan Natal dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu, 24 Desember 2025 ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna (Antara)