Ntvnews.id, Jakarta - Nikita Mirzani kesal dan emosi ke ahli digital forensik dan Jaksa Penuntut Umum (JPU), saat isi percakapan pribadinya dengan Oky Pratama dibongkar di persidangan.
Dengan lantang Nikita mempertanyakan dasar munculnya data percakapan dari bulan-bulan yang tak sesuai dengan waktu perkara.
"Apa kaitannya data-data bulan Juni, Juli, sampai Oktober itu, sementara kejadian yang disangkakan ke Mail sahabat saya dan saya itu kan di bulan November 2024 di tanggal 13," ujar Nikita Mirzani ke ahli digital forensik, 12 September 2025.
Menurut Nikita Mirzani merasa adanya potensi pelanggaran privasi jika chat lain yang tak berkaitan turut dibuka di persidangan.
Ahli digital forensik Rujit Kuswinoto menjelaskan bahwa ekstraksi data dilakukan secara menyeluruh, sedangkan seleksi data untuk persidangan merupakan wewenang penyidik.
"Untuk proses ekstraksinya, saya melakukan secara keseluruhan. Jadi, misal di HP Ibu masih ada dari tahun 2021 atau 2020, itu ada semua. Namun untuk pemilihannya, analisisnya, yang melakukan itu penyidik," jelas Rujit.
Baca Juga: Permohonan Penangguhan Nikita Mirzani Ditolak oleh Hakim
Emosi memuncak, Nikita Mirzani sebut bukti chat yang ditampilkan terasa janggal karena data yang ditampilkan tak menyeluruh.
"Berarti Anda bohong! Karena saya nggak pernah hapus chat. Di situ dari tahun 2019 aja ada. Kenapa nggak dibongkar dari 2019? Kalau dari awal, kenapa dispirit-pirit begini? Juni, Juli, lompat ke Oktober," katanya.
Momen percekcokan ini sontak membuat majelis hakim turun tangan dan menengahi perdebatan keduanya agar tetap kondusif menjalankan persidangan.