Bahlil Ungkap Mulai 2026 Indonesia Tak Perlu Impor Solar Lagi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 18:27
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) solar pada 2026. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) solar pada 2026.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) solar pada 2026.

Hal ini seiring dengan beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur.

Bahlil menjelaskan bahwa RDMP Balikpapan yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Balikpapan itu diklaim menambah kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 100.000 barel per hari.

"Tahun depan dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, menambah 100 ribu lebih barrels per day," ucap Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Tegaskan Evaluasi dan Sanksi Tegas Untuk Tambang di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Ia menambahkan, meski program bahan bakar biodiesel campuran 50 persen atau B50 belum dijalankan pada 2026, Indonesia tetap berada dalam kondisi surplus solar. 

Dengan demikian, ia mengklaim kebutuhan konsumsi domestik dapat dipenuhi tanpa impor.

"Sekalipun kita belum dorong untuk B50 itu kita sudah surplus untuk solar mulai tahun depan Indonesia tidak lagi impor solar karena antara konsumsi dan produksi kita cukup," ungkap Bahlil.

Bahlil melanjutkan, pemerintah tengah mengkaji pemanfaatan surplus solar yang diperkirakan mencapai 4 juta ton. 

Surplus tersebut rencananya akan dikonversi menjadi produk avtur untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat dalam negeri.

"Kita lagi pikir kalau kita mau dorong ke B50 maka jumlah solar yang surplus 4 juta ton itu kita akan konversi untuk membuat produk avtur, sehingga 2026 solar kita clear dan avtur bisa produksi dalam negeri," bebernya.

Baca juga: AMPG Bantah Tuduhan Bahwa Bahlil Menyampaikan Data Keliru Soal Listrik Aceh Pulih 93 Persen

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga mengakui Indonesia masih bergantung pada impor bensin. 

Untuk mengurangi ketergantungan titu, pemerintah mendorong pelaksanaan program etanol yang ditargetkan dapat mulai berproduksi pada 2027.

"Bensin kita masih impor dan karena kami sarankan program etanol itu bisa kita jalankan dan produksi 2027," tandasnya.

x|close