Ntvnews.id, Jakarta - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) memperkuat kepercayaan publik terhadap industri teknologi finansial (fintech) melalui kampanye nasional #FintechAmanTerpercaya dalam momentum Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 yang digelar selama satu bulan penuh.
Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir menegaskan bahwa kepercayaan publik menjadi fondasi utama pertumbuhan industri fintech di Indonesia. Karena itu, Aftech berkomitmen membangun ekosistem keuangan digital yang tumbuh karena dipercaya, bukan sekadar populer.
“Dipercaya itu, menurut saya, segala-galanya. Substance harus jelas. Tanpa kepercayaan, fintech itu tidak berarti. Dengan kepercayaan, fintech itu akan menjadi kekuatan bangsa. Our only currency is trust. Dan inilah tugas kita bagaimana menggerakkan trust,” kata Pandu saat membuka BFN 2025 di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Ia menjelaskan, sesuai amanat Bali Fintech Agenda 2018, industri fintech harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, terutama dalam menciptakan inklusi keuangan. Pandu juga mengajak pelaku industri fintech untuk turut serta mendukung berbagai program pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: OJK Ungkap Rancangan Aturan Baru Fintech Lending, Wajib Gelar Rapat Umum Pemberi Dana
“Banyak program pemerintah dilakukan. Ini kesempatan buat semua teman-teman yang ada di sini untuk bisa ikut berkreasi dan menambah nilai, baik itu dari makan bergizi gratis (MBG), koperasi, maupun program-program lain. Keinginan pemerintah sekarang itu ke depan focus to growth,” ujarnya.
Menurut Pandu, industri fintech Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang semakin kuat dengan peningkatan fundamental. Ia menilai sektor fintech telah memasuki fase kedewasaan yang perlu terus dijaga agar tetap berkelanjutan.
Arah besar pelaksanaan BFN tahun ini disebut sejalan dengan semangat FEKDI dan IFSE 2025, serta mendukung visi Astacita pemerintah untuk memastikan inovasi fintech memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
“Ini (BFN) merupakan peran eksekusi (dari sisi pelaku industri), agar inovasi itu bisa dirasakan secara riil,” kata Pandu.
Baca Juga: AFPI Perkuat Daya Tarik Investasi dan Promosikan Ekosistem Fintech Lending Indonesia di Hong Kong
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Aftech Arsjad Rasjid menuturkan bahwa BFN 2025 menjadi wujud nyata konsep Indonesia Incorporated sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa pembangunan ekonomi yang kuat hanya bisa dicapai apabila regulator, inovator, dan pelaku usaha saling bekerja sama dalam satu ekosistem yang saling menguatkan.
“Jadi untuk itu harapan kita bahwa fintech ini akan memunculkan kepercayaan publik, memperkuat tata kelola, dan memastikan inovasi fintech tumbuh dengan bertanggung jawab dan berkeadilan,” kata Arsjad.
Arsjad menambahkan, Aftech bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bappenas tengah mengembangkan platform kolaboratif bernama Digital × Real Sector Launchpad. Melalui platform tersebut, pelaku fintech dan sektor riil dipertemukan untuk menciptakan solusi pembiayaan produktif, asuransi, dan perencanaan keuangan yang relevan bagi masyarakat dan dunia usaha.
Baca Juga: AI Bigbox Bantu Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan dengan eKYC yang Andal
BFN 2025 menghadirkan berbagai program insentif dan promosi dari beragam perusahaan fintech selama periode 11 November hingga 12 Desember 2025. Kegiatan ini juga meliputi edukasi dan literasi keuangan di kampus, komunitas, media, serta ruang publik melalui seminar, business matching, investor meet-up, hingga virtual job fair.
Puncak kegiatan akan berlangsung pada BFN Fest pada 10–11 Desember 2025 di The Kasablanka Hall, Jakarta, yang akan menampilkan konferensi dan pameran industri fintech nasional.
Dalam pelaksanaannya, Aftech menargetkan 10 juta penerima manfaat, menghadirkan lebih dari 240 pembicara, serta melibatkan lebih dari 100 perusahaan fintech dari berbagai subsektor.
(Sumber: Antara)
Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir (keenam dari kiri) bersama Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta (ketujuh dari kiri); Deputi Komisioner Hubungan Internasional, APU-PPT, dan Daerah OJK Bambang Mukti Riyadi (kelima dari kiri), dan jajaran lain dalam pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Wisma Danantara, Selasa, 11 November 2025. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa) (Antara)