Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi, akibat terbatasnya likuiditas di sistem keuangan nasional.
Menurutnya, selama ini sebagian besar dana pemerintah ditempatkan di Bank Indonesia (BI), sehingga tidak dapat dimanfaatkan langsung oleh perbankan untuk penyaluran kredit.
Akibatnya, sirkulasi uang menjadi kaku dan pertumbuhan kredit ikut terhambat.
"Sebagian uang yang selama ini ada di bank sentral ada Rp430 triliun saya pindahin ke sistem perbankan Rp 200 triliun. Kita akan menyebar di sistem supaya uangnya bisa tumbuh dan ekonominya bisa jalan lagi," ucap Purbaya di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 10 September 2025.
Baca juga: OJK: Satu Bank Sedang Menjajaki Rencana Spin-Off UUS, Menyusul BTN dan CIMB Niaga
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat rapat dengan DPR RI. (YouTube TVR Parlemen)
Baca juga: DPR ke Menkeu Purbaya: Boleh Gaya Bicara 'Koboi', Asal Ada Isinya
Ia menjelaskan, penempatan dana tersebut dilakukan dalam bentuk rekening pemerintah di bank.
Dengan begitu, bank dipaksa untuk mengelola dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Purbaya berharap hal ini dapat mendorong ekspansi kredit dan menggairahkan kembali aktivitas ekonomi.
“Ini percobaan pertama, nanti akan berlanjut sampai terlihat ada dampak signifikan di sistem. Nanti saya akan ngomong dengan Gubernur BI untuk mendukung kebijakan itu,”tandasnya.