Ntvnews.id, Jakarta - HOVARLAY, perusahaan teknologi asal Singapura, menawarkan solusi branding interaktif berbasis Augmented Reality (AR) yang mengubah kemasan produk menjadi platform storytelling digital. Inovasi ini diperkenalkan pada Indonesia Retail Summit & Expo (IRSE) 2025 di Swissôtel Jakarta PIK Avenue.
Indonesia memiliki kekayaan merek-merek heritage, mulai dari produsen camilan legendaris di Bandung hingga pengrajin batik ternama di Solo, yang selama puluhan tahun menjadi bagian penting dari budaya dan perekonomian. Namun, perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi membuat bisnis tradisional menghadapi tantangan besar dalam menarik generasi muda yang menginginkan interaktivitas, transparansi, dan pengalaman merek yang lebih mendalam.
HOVARLAY hadir menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan AR yang memungkinkan konsumen memindai kemasan produk melalui ponsel pintar untuk mengakses konten digital. Mulai dari perjalanan produk sejak sumber hingga rak toko, video di balik layar para pembuat, tips penggunaan, penawaran eksklusif, hingga program loyalitas, semua bisa dihadirkan melalui teknologi ini.
Baca Juga: DJP Catat Penerimaan Pajak dari Kripto Hingga Pinjol Capai Rp40,02 T Hingga Akhir Juli 2025
“Setiap produk memiliki cerita yang layak untuk dibagikan, dan di Indonesia, banyak dari cerita ini berakar pada puluhan tahun warisan, budaya, dan keterampilan tangan,” ujar Brian Tay, Co-Founder & CEO HOVARLAY dalam keterangannya, Rabu, 27 Agustus 2025.
Menurutnya, HOVARLAY memberikan panggung modern untuk kisah-kisah tersebut sehingga bisnis tradisional dapat tetap relevan, menjangkau generasi muda, dan menciptakan pengalaman yang membekas lama setelah pembelian.
“Dengan memadukan tradisi dan teknologi AR mutakhir, kami membantu merek Indonesia mempertahankan warisan mereka, menonjol di pasar yang padat, dan terhubung secara emosional dengan konsumen masa kini yang mengutamakan pengalaman.”
Teknologi AR juga memberikan peluang baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk membagikan cerita mereka tanpa harus mengeluarkan anggaran pemasaran besar. Solusi ini menjembatani produsen lokal dengan pasar yang lebih luas, termasuk Milenial dan Gen Z yang mengutamakan keaslian merek serta interaksi menarik.
Salah satu kolaborasi sukses HOVARLAY adalah dengan ENZIM, merek pasta gigi Indonesia. Melalui immersive AR storytelling, edukasi produk, dan pengalaman interaktif, HOVARLAY membantu ENZIM memperkenalkan warisan dan keunggulannya saat masuk ke pasar Singapura, menciptakan kesan kuat bagi konsumen baru.
Baca Juga: Perbandingan Gaji DPR RI dengan Malaysia, Singapura dan AS: Siapa Paling Sejahtera?
Berbeda dengan sekadar pemanfaatan kode QR, HOVARLAY menekankan narasi merek yang imersif dan perjalanan konsumen. Konten AR tidak hanya memperkuat identitas merek, tetapi juga mendorong pembelian ulang sekaligus mengurangi penggunaan materi promosi cetak untuk mendukung keberlanjutan.
Pada IRSE 2025 yang berlangsung 27–28 Agustus, HOVARLAY berkolaborasi dengan Creativeans, konsultan branding internasional, menghadirkan booth interaktif. Di sini, pengunjung dapat mencoba langsung bagaimana perpaduan strategi branding dan teknologi AR dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor ritel.