Ntvnews.id, Jakarta - Elon Musk mengungkapkan bahwa perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI, berencana mengambil langkah hukum terhadap Apple. Ia menuding raksasa teknologi tersebut melakukan manipulasi peringkat di App Store untuk menguntungkan aplikasi kecerdasan buatan lain yang menjadi pesaing Grok, produk AI milik xAI.
Dalam sejumlah unggahan di platform X pada Senin malam 11 Agustus 2025, Musk menyebut bahwa Apple terlibat dalam apa yang ia sebut sebagai permainan politik karena tidak memasukkan chatbot Grok, baik dari X maupun xAI, ke dalam daftar aplikasi iOS yang direkomendasikan oleh App Store.
Ia menegaskan bahwa langkah hukum adalah satu-satunya jalan yang tersisa.
"Apple berperilaku sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI manapun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli tegas," kata Musk sebagaimana dikutip The Verge pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Dalam unggahan lainnya, yang kini disematkan di profil X miliknya, Musk juga mempertanyakan kebijakan Apple secara langsung:
"Mengapa Anda menolak menempatkan X atau Grok di bagian 'Wajib Punya' padahal X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok berada di posisi #5 di antara semua aplikasi?"
Meski telah menyampaikan tuduhan tersebut secara terbuka, Musk belum menunjukkan bukti konkret. Sampai saat ini, juga belum dapat dipastikan apakah ia benar-benar telah mengajukan gugatan terhadap Apple.
Menanggapi isu ini, Apple memberikan pernyataan mengenai cara kerja sistem rekomendasi App Store. Dalam laporan Bloomberg, seorang juru bicara Apple yang tidak disebutkan namanya menekankan bahwa platform mereka didesain agar adil dan bebas dari bias.
"Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui bagan, rekomendasi algoritmik, dan daftar kurasi yang dipilih oleh para ahli menggunakan kriteria objektif," jelas juru bicara tersebut.
Menurut data terakhir yang dikutip The Verge, ChatGPT masih menempati posisi puncak dalam kategori aplikasi gratis di App Store wilayah Amerika Serikat, sementara Grok menempati urutan keenam.
Sebelumnya, pada Januari 2025, aplikasi AI asal Tiongkok bernama DeepSeek AI sempat menggusur ChatGPT dan menduduki peringkat pertama di App Store.
Konflik antara Elon Musk dan Apple maupun OpenAI bukanlah hal baru. Musk merupakan salah satu pendiri awal OpenAI, namun hubungan tersebut memburuk setelah OpenAI berubah menjadi entitas yang berfokus pada keuntungan. Musk bahkan sempat menggugat dan mengajukan tawaran akuisisi senilai 97,4 miliar dolar AS, namun tawaran itu ditolak secara bulat.
Ketegangan semakin meningkat setelah Apple mengumumkan kemitraannya dengan OpenAI tahun lalu, di mana teknologi ChatGPT mulai diintegrasikan ke dalam sistem operasi iPhone, iPad, dan Mac. Menanggapi hal tersebut, Musk mengancam akan melarang penggunaan perangkat Apple di lingkungan perusahaannya apabila OpenAI diintegrasikan langsung dengan sistem operasi Apple.
(Sumber: Antara)