Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menyampaikan bahwa jumlah penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia saat ini telah mencapai 1.300 perusahaan.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pembukaan Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu 6 Agustus 2025.
"Saat ini, APJII melihat ekosistem internet yang sudah sangat berkembang dengan luar biasa selama beberapa tahun terakhir, dengan jumlah ISP di Indonesia sudah mencapai 1.300 lebih perusahaan," ucap Arif dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Arif menyoroti kondisi ekosistem internet nasional yang dinilainya telah berkembang pesat namun belum merata.
Baca juga: DTI-CX 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan 150 Perusahaan Teknologi Dalam dan Luar Negeri
“Faktarnya saat ini infrastruktur Indonesia, infrastruktur digital Indonesia belum merata, tapi menumpuk. Nah ini yang menjadi kegelisahan dan tentunya PR kita bersama, bagaimana ke depan kita meningkatkan kualitas internet di Indonesia," bebernya.
Ia pun menekankan pentingnya penataan industri ISP agar ke depan tercipta ekosistem internet yang sehat dan berkelanjutan.
"Tatanan industri ini kita ke depan harus dirapihkan kembali, kita melihat ini dalam rangka menuju ekosistem internet yang berkelanjutan," jelasnya,
Arif juga menggarisbawahi bahwa kebutuhan akan konektivitas internet kini setara dengan kebutuhan pokok masyarakat.
"Kita sama-sama tahu zaman kita kecil kita mengenal istilah sandang, pangan, dan papan. Tapi hari ini menjadi sandang, pangan, papan, dan juga jaringan, karena ini tidak bisa lepas dari keseharian kita selama ini," ungkapnya.
Baca juga: Pengunjung Antusias Berdialog di Ajang DTI-CX 2024, Konferensi dan Pameran Transformasi Digital
Seperti diketahui, DTI-CX digelar selama dua hari, 6-7 Agustus 2025 menyoroti pentingnya infrastruktur data center sebagai tulang punggung transformasi digital nasional.
Pameran ini juga memperkuat peran lintas sektor seperti keuangan, logistik, kesehatan, ritel, transportasi, dan manufaktur dalam menyerap inovasi digital secara menyeluruh.
150 peserta pameran dari Indonesia, Tiongkok, Singapura, hingga India turut meriahkan acara tersebut.