Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terus berupaya mewujudkan program 3 juta rumah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Kali ini, Kementerian PKP menyasar segmen pekerja migran Indonesia agar bisa memiliki rumah subsidi harga terjangkau dan Kredit Pemilikan Rumah skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
"Program ini merupakan karpet merah untuk rakyat Indonesia di bidang perumahan. Melalui program rumah untuk pekerja migran Indonesia inilah saatnya rakyat punya rumah. Semoga seluruh pekerja migran bisa menikmati dan memiliki rumah layak huni dan berkualitas," ucap Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran dalam keterangannya, Jumat 9 Mei 2025.
Adanya program ini, merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menyejahterakan rakyat khususnya wong cilik. Salah satu wujudnya adalah melalui program 3 juta rumah menjadi prioritas nasional yang diusung pemerintah saat ini.
Baca juga: Alasan Maruarar Mau Sulap Lahan Lapas Jadi Rumah Rakyat
"Kami ingin mensukseskan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini melalui SKB 3 Menteri dengan pembebasan retribusi BPHTB dan percepatan penerbitan PBG dari 45 hari menjasi 10 hari bahkan lebih cepat dan pembebaskan PPN rumah sampai Rp2 M," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menjelaskan, program 3 juta rumah dengan kebijakan rumah pekerja migran ini merupakan bagian dari sejarah di Indonesia.
Apalagi program ini baru direncanakan sejak satu bulan lalu dan terlaksana dengan baik di lapangan berkat kolaborasi dan kerjasama lintas Kementerian dan Lembaga.
"Inilah momentum dimana baru pertama ada kebijakan penyediaan rumah subsidi bagi pekerja migran Indonesia. Tentu hal ini dikarenakan untuk melanjutkan perintah Presiden Prabowo Subianto yang begitu perhatian kepada masyarakat termasuk pekerja migran supaya mereka bisa bisa memiliki rumah pertama berupa rumah subsidi," katanya.
Berdasarkan data yang ada, jumlah pekerja migran di Indonesia jumlahnya mencapai 5 juta di seluruh dunia.
Selain itu, penghasilannya cukup lumayan jika dibanding dari mereka yang bekerja di dalam negeri.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rumah Subsidi untuk Buruh, 100 Unit Pertama Diserahkan 1 Mei
Program ini juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia sehingga bisa bisa dinikmati oleh para pekerja migran yang bekerja di seluruh dunia.
"Rata-rata pekerja migran di Korea dan Jepang memiliki penghasilan antara Rp15 juta sampai Rp25 juta. Sedangkan dari data BPS jumlah devisa dari pekerja migran mencapai Rp 253,3 T per tahun kemarin dan devisa ini terbesar ke dua setelah migas sehingga pantas pekerja migran disebut pahlawan devisa. Kementerian PKP dan Kementerian P2MI juga sepakat menyediakan kuota 20.000 rumah subsidi bagi pekerja migran," tandasnya.