Kapolri Beberkan Judol Jadi Kasus Siber Paling Banyak di 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mei 2025, 08:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat takziah di rumah duka Komjen (Purn) Syafruddin. (Antara) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat takziah di rumah duka Komjen (Purn) Syafruddin. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa judi online atau daring (judol) menjadi bentuk kejahatan siber yang paling banyak terjadi sepanjang tahun 2024, menurut data yang dihimpun oleh Bareskrim Polri.

“Perjudian di tahun 2024 itu di angka 1.720 kasus, sementara di tahun 2023 lebih rendah,” ujar Kapolri dalam Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) yang digelar di Gedung PPATK, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.

Dalam presentasi visual yang disampaikan Kapolri pada kesempatan tersebut, diketahui bahwa jumlah kasus judol yang ditangani Polri pada tahun 2023 tercatat sebanyak 275 kasus.

“Tadi Pak Ivan (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Ivan Yustiavandana) sampaikan bahwa kalau kita tidak hati-hati akan ada prediksi kenaikan (perputaran dana judol, red.) Rp1.200 triliun. Artinya, angka itu adalah prediksi yang kemudian harus kita tekan,” ungkapnya sebagai tanggapan atas peningkatan kasus dan potensi membengkaknya perputaran uang dalam aktivitas judol.

Baca Juga: Eks Pemain Sirkus OCI Kirim Surat ke Kapolri Minta SP3 Kasus Dicabut

Kapolri juga menyebut bahwa penipuan online menempati posisi kedua dalam daftar kejahatan siber paling banyak selama 2024, dengan jumlah kasus mencapai 1.437.

Ia menjelaskan bahwa pesatnya pertumbuhan dunia maya menjadi salah satu penyebab dominannya dua jenis kejahatan siber tersebut.

Dalam menghadapi kondisi itu, Polri menerapkan langkah-langkah pencegahan melalui penyebaran konten edukatif serta imbauan di berbagai platform, disertai patroli siber guna mendeteksi konten bermuatan negatif.

Baca Juga: Namanya Ada di Kapolri-Panglima TNI, Prabowo: Alamat Nggak Diganti-Ganti Nih

“Kemudian pada saat ditemukan, kami bekerja sama dengan Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) untuk melakukan pemblokiran. Mulai dari masalah pornografi, perjudian, kemudian penipuan, hoaks, dan ujaran kebencian, pengancaman, dan seterusnya, ada 169.686 situs yang kami ajukan (untuk diblokir, red.),” jelasnya lebih lanjut.

Kapolri juga mengungkapkan bahwa Polri telah membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai unit yang bertugas menangani insiden peretasan.

“Kami juga sudah membentuk Direktorat Siber di delapan polda, dan mudah-mudahan bisa segera kami bekali dengan kemampuan yang sama, sehingga kemudian bisa memberikan pelayanan yang baik,” tutupnya.

x|close