Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pendekatan realisme dalam menjalankan strategi pembangunan nasional, terutama di tengah krisis global yang kian dinamis. Hal tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2025.
"Saudara-saudara. Kita paham dan kita mengerti bahwa kondisi ini akhirnya menguji strategi besar kita, menguji strategi transformasi yang sudah saya canangkan di awal bahkan sebelum saya dilantik sebagai presiden," ucap Prabowo di hadapan para menteri kabinet.
Ia menjelaskan bahwa strategi transformasi bangsa yang tengah dijalankan tidak bisa bersandar pada idealisme semata.
Baca Juga: Apresiasi Menteri Kabinet, Prabowo: Kita Berada di Azimut Kompas yang Benar
"Strategi transformasi bangsa yang kita pegang adalah strategi yang berdasarkan realisme yang berdasarkan kondisi nyata bangsa dan regional dan global." tuturnya.
Presiden menekankan bahwa pendekatan realistis diperlukan untuk menghadapi dinamika dan tantangan di era penuh ketidakpastian ini.
"Kondisi nyata ini tidak bisa kita hadapi dengan teori, dengan angan-angan. Idealisme bener, idealisme itu perlu tapi yang utama yang bisa menyelamatkan kita adalah realisme." ungkapnya.
Baca Juga: Menkes Ungkap Tunjangan Khusus Dokter Spesialis di Daerah 3T Ide Prabowo
Menurutnya, pemerintah harus mampu membaca situasi secara jernih dan mengambil keputusan yang tepat dan tidak tergesa-gesa.
"Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah." jelasnya.
Pernyataan Presiden Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahannya akan terus mengedepankan kebijakan berbasis pada fakta di lapangan dan dinamika global yang terus berubah.