Wamenperin Dorong Industri Roda Dua Susun Roadmap 10 Tahun Hadapi Disrupsi Teknologi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 18:04
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menghadiri seremoni pembukaan pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu 24 September 2025. (ANTARA/Pamela Sakina) Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menghadiri seremoni pembukaan pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu 24 September 2025. (ANTARA/Pamela Sakina) (Antara)

Ntvnews.id, Tangerang - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua, untuk segera menyiapkan peta jalan jangka panjang selama 10 tahun guna menghadapi tantangan besar akibat pesatnya perkembangan teknologi.

“Pemerintah ingin industri di sektor otomotif terutama kendaraan roda dua mulai menyusun roadmap yang lebih ketat karena kita menghadapi disrupsi yang akan lebih besar lagi dengan perkembangan teknologi informasi, terutama yang berbasis AI sehingga industri atau para pelaku usaha bisa siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang,” ujar Faisol Riza dalam pembukaan IMOS 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu, 24 September 2025.

Faisol menekankan bahwa dunia kini berada dalam era disrupsi teknologi yang memengaruhi hampir semua sektor, termasuk otomotif. Ia menyarankan agar roadmap tersebut disusun dalam tiga tahap. Fase pertama berupa transisi dan konsolidasi selama 2–3 tahun ke depan, dengan fokus memperkuat ekosistem serta rantai pasok.

Fase kedua adalah akselerasi pertumbuhan, ketika teknologi informasi diperkirakan akan berperan besar dalam proses produksi, termasuk mendukung pengembangan kendaraan listrik dan energi baru. Selanjutnya, fase ketiga menargetkan kemandirian dan kepemimpinan, di mana Indonesia diharapkan bisa tampil sebagai kekuatan global dalam industri roda dua.

Baca Juga: Wamenperin Harap IMOS 2025 Beri Kontribusi Positif Bagi Industri Otomotif

Ia menambahkan, agar roadmap berjalan efektif, dibutuhkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

“Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan seluruh pemangku kepentingan harus memiliki pandangan yang sama dalam membangun industri ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Faisol menyinggung perkembangan di sejumlah negara yang sudah mengembangkan kendaraan nirawak. Ia menilai, tidak menutup kemungkinan teknologi tersebut juga akan diterapkan pada kendaraan roda dua di masa depan. Karena itu, ia mendorong industri roda dua nasional untuk terus mengejar inovasi teknologi sejalan dengan tren global.

“Walaupun kita percaya industri ICE (kendaraan berbahan bakar fosil) masih sangat kuat tetapi jangan lupa bahwa percepatan teknologi di berbagai macam sektor bisa menjadi tantangan tersendiri,” kata Menperin.

Faisol juga mengungkapkan data dari Bank Dunia dan United Nations Statistics yang mencatat nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2024 mencapai 265 miliar dolar AS. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-13 dunia dan ke-5 di Asia.

Selain itu, kontribusi industri pengolahan non-migas terhadap PDB tercatat meningkat menjadi 16,92 persen pada triwulan II 2025. Pertumbuhan tersebut turut dipacu oleh sektor otomotif roda dua, dengan penjualan mencapai 4,26 juta unit.

(Sumber: Antara)

x|close