FIFA Gandeng 5 Negara untuk Bongkar Skandal Naturalisasi Malaysia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Nov 2025, 14:43
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). ANTARA/Handout/am. Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). ANTARA/Handout/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - FIFA resmi membuka investigasi besar-besaran terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) setelah terungkap adanya pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain asing.

Skandal ini langsung mengguncang dunia sepak bola Asia dan menyeret Malaysia ke sorotan internasional.

Dalam laporan resmi setebal 63 halaman berjudul “Motivated Decision-Football Association of Malaysia”, FIFA mengungkap temuan, yakni percakapan WhatsApp terkait manipulasi data, akta kelahiran palsu, dan dokumen rekayasa untuk memenuhi syarat keturunan pemain.

"FIFA menemukan bukti percakapan WhatsApp dan akta kelahiran palsu yang digunakan untuk memenuhi syarat keturunan," tulis keterangan, dikutip dari unggahan akun Instagram @nowdots, Minggu, 23 November 2025.

Akibat pelanggaran serius ini, FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000atau setara Rp7,3 miliar, sementara tujuh pemain yang terlibat terkena larangan bermain selama 12 bulan.

Baca Juga: Malaysia Bakal Tetapkan 7 Juli sebagai Hari Durian Nasional

Timnas Malaysia vs Cape Verde <b>(IG: FA Malaysia)</b> Timnas Malaysia vs Cape Verde (IG: FA Malaysia)

Baca Juga: AFC Ingatkan Pemerintah Malaysia Tak Boleh Campuri Urusan FAM

Skandal ini tidak hanya berhenti pada sanksi sepak bola. FIFA mendorong kasus tersebut ke ranah hukum dan melibatkan otoritas kriminal di lima negara, yaitu Malaysia, Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol.

Ini baru pertama kali FIFA menindak kasus naturalisasi hingga masuk ke ranah pidana lintas yurisdiksi. Komite Disiplin FIFA meminta sekretariat untuk melaporkan seluruh bukti pemalsuan dokumen kepada kepolisian di masing-masing negara.

Dalam pernyataan resminya, FAM mengaku menerima hasil investigasi FIFA. Meski begitu, mereka berencana membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) di Swiss. Namun para pengamat hukum menilai peluang FAM menang sangat kecil karena bukti yang dikumpulkan FIFA dianggap kuat, detail, dan sulit dibantah.

Skandal pemalsuan dokumen ini disebut sebagai aib terbesar dalam perjalanan sepak bola Malaysia. Dampaknya sangat luas, termasuk ancaman pembatalan hasil pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027, keretakan reputasi FAM di tingkat internasional, hingga otensi sanksi tambahan jika ditemukan pelanggaran lanjutan.

x|close