Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa era kepelatihan Shin Tae-yong dan Patrick belum lagi menjadi bagian dari masa depan tim nasional Indonesia.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Erick menyebut bahwa kedua pelatih tersebut tetap diapresiasi atas kontribusinya, namun kini fokus federasi adalah mencari pelatih baru yang lebih sesuai dengan target jangka pendek dan panjang timnas.
“Tadi malam bertemu dengan para pemimpin redaksi, Coach Shin Tae-yong dan Coach Patrick sudah menjadi masa lalu kita. Apa yang telah diberikan Coach Shin Tae-yong, kita apresiasi, dan apa yang kurang kita pelajari. Sama dengan Coach Patrick,” ujar Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Publik Tak Bullying Marselino dan Rizky Ridho
Menurutnya, pencarian pelatih baru dilakukan dengan mempertimbangkan track record dan target yang jelas, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Erick menekankan pentingnya evaluasi terhadap prestasi sebelumnya.
“Kita tidak bisa menutup mata, apakah Coach Shin Tae-yong tidak sukses, apakah Coach Indra tidak sukses. Coach Indra membawa juara SEA Games 32 tahun. Sama dengan coach-coach lainnya, kita harus apresiasi termasuk Coach Shin Tae-yong,” katanya.
Erick menambahkan, PSSI tengah menyusun perencanaan untuk FIFA Match Day mendatang, dengan target peringkat dunia timnas mencapai ranking 100.
Baca Juga: Erick Thohir soal FIFA Match Day: PSSI Lebih Fokus ke SEA Games
“Kita prioritaskan FIFA Match Day ini. Nanti kita bedah, Maret tahun depan kita harus apa, Juni apa, September apa. Oktober, November FIFA Match Day-nya bisa 6 kali, jadi lebih lama, mungkin bisa 15-20 hari. Kita harus bikin planning matang,” jelasnya.
Selain itu, Erick menyebut bahwa PSSI sudah memulai proses pencarian pelatih baru dengan mempertimbangkan beberapa kandidat.
“Bagaimana category searching, 5 pelatih, 6 pelatih. Hari ini saya sedang menjalani pendekatan langsung ke masyarakat,” tambahnya.
Dengan langkah ini, PSSI berharap menemukan sosok pelatih yang mampu membawa tim nasional Indonesia lebih baik, sambil tetap menghargai kontribusi pelatih sebelumnya.
Menteri BUMN Erick Thohir. (ANTARA)