Erick Thohir: Timnas Fokus Masuk Piala Dunia 2034

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa rencana besar (blueprint) PSSI untuk membawa Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2034 tetap berjalan sesuai jalur, meski saat ini federasi tengah melakukan evaluasi terhadap pelatih dan hasil tim nasional.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Erick menjelaskan bahwa proses evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap pelatih terdahulu Shin Tae-yong (STY) maupun calon penggantinya, Patrick. Erick menegaskan, siapapun pelatih yang menangani tim nasional ke depan.

Menurut Erick, dinamika dalam sepak bola adalah hal yang wajar. Ada masa naik-turun, namun yang terpenting adalah membangun pondasi yang kuat dan berkelanjutan untuk masa depan sepak bola Indonesia.

"Sepak bola ini kita bangun untuk nasional dari generasi ke generasi," ucapnya.

Baca Juga: Kolaborasi Kemenpora-Mendes Bangun Sepak Bola dan E-Sport untuk Pemuda Desa

Ia menekankan bahwa blueprint PSSI tidak berubah dan tetap berorientasi jangka panjang menuju Piala Dunia 2034.

"Ingat lho, blueprint PSSI itu tidak berubah, kita maunya 2034. Karena kenapa? Ada pembinaan dan juga ada pemain-pemain terbaik yang di luar negeri kita akan coba dikonsolidasikan. Tapi ada opportunity, ya kita coba gitu," tutur Erick.

Erick juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat dan pemerintah setelah hasil kurang memuaskan yang diraih Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu di Arab Saudi.

Baca Juga: Marcelo, Legenda Real Madrid, Sapa Penggemar Sepak Bola di Bali

"Secara gentleman saya sudah mohon maaf, baik ke masyarakat, baik ke pemerintah. Secara gentleman lho, langsung. Dan kita setelah kekalahan itu kita langsung rapat," ujarnya.

Lebih lanjut, Erick menyebut bahwa PSSI akan berhati-hati dalam menentukan langkah berikutnya, termasuk dalam agenda FIFA Match Day mendatang.

Dengan komitmen pada blueprint menuju Piala Dunia 2034, PSSI berupaya memastikan setiap keputusan, mulai dari pembinaan pemain muda hingga pemilihan pelatih, berjalan sesuai arah pembangunan jangka panjang sepak bola nasional.