ICMI Gelar Konferensi Internasional, Tegaskan Peran Perempuan di Kemandirian Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 22:45
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
ICMI menggelar International Conference of Muslim Women (ICMW) 2025. ICMI menggelar International Conference of Muslim Women (ICMW) 2025.

Ntvnews.id, Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendorong kemajuan bangsa melalui penguatan kepemimpinan perempuan di sektor pangan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan International Conference of Muslim Women (ICMW) 2025 yang digelar pada 15 Desember 2025 di Graha Mandiri, Jakarta, dengan mengusung tema "Women and Food Security".

Melalui forum internasional ini, ICMI khususnya Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI Bidang Pemberdayaan Pemuda, Perempuan, dan Anak, menempatkan perempuan bukan sekadar sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek utama dan aktor kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, mandiri, dan berkeadilan. Konferensi ini menjadi ruang pertemuan gagasan antara cendekiawan perempuan, pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi lintas negara untuk merespons krisis pangan global yang kian parah.

Ketua Panitia ICMW 2025, Ir. Hanifah Husein, menegaskan bahwa kecukupan pangan merupakan fondasi utama bagi lahirnya masyarakat yang sehat, cerdas, dan produktif. Menurutnya, perempuan berada di garda terdepan dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga sekaligus memainkan peran strategis dalam rantai produksi dan distribusi pangan di tingkat yang lebih luas.

“Ketahanan pangan adalah hak asasi manusia. Ketika perempuan diberdayakan secara keilmuan dan struktural, maka ketahanan pangan nasional memiliki fondasi yang jauh lebih kuat,” ujar Hanifah, Senin, 15 Desember 2025.

Sebagai organisasi cendekiawan, ICMI juga menempatkan dimensi keilmuan dan inovasi sebagai pilar utama. Wakil Ketua Umum MPP ICMI, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, MM., M.Sc., menyoroti bagaimana perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), membuka peluang baru bagi perempuan dalam mengelola pangan keluarga dan masyarakat secara lebih presisi, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Rangkaian acara ICMW 2025 dirancang komprehensif dan reflektif terhadap peran perempuan dalam tata kelola pangan global. Konferensi akan dibuka dengan sambutan Wakil Presiden ICMI Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari. Sementara sambutan Presiden ICMI Arief Satria dilaksanakan melalui video, karena ia sedang tidak berada di Tanah Air.

Kegiatan ini akan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), yang hadir sekaligus menyapa peserta konferensi Internasional ini, serta menerima buku ketika peluncuran buku hasil pemikiran para peserta konferensi.

Kegiatan ICMW dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan tema “the role of Women in Food Governance”, dengan Keynote speech dari perwakilan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia diwakilkan oleh Kuntoro Boga Andri, Ph.D Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan. Juga, pembicara internasional Lisa Ahramjian dari Agricultural Counselor, US Embassy dan Rajendra Arya dari FAO Representative for Indonesia and Timor leste.

“Kementerian Pertanian mengapresiasi forum internasional ICMI, karena sebagain fondasi keilmuan yang bisa mendorong percepatan target swasembada pangan, Pak Menteri berharap ICMI terus men-support pemerintah, dalam pemikiran dan gagasan, bahkan lebih dari itu, ikut berperan lebih praksis dan teknik dalam mengembangkan industri pertanian” ujar Kuntoro.

Sementara di sesi kedua, mengangkat tema “The Isamic Concept In Achievinf Food Security”, dengan pembicara para pakar dan ilmuwan ICMI serta pakar biotechnology scientist dan food science asal Malaysia Prof. Irwandi Jaswir, M.Sc., Ph.D., dan A Prof Dr, Noranizan Mohn Adzahan.

Sesi materi terakhir diisi oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dr. Ir Dadan Hindayana. Lalu sebagai keynote speech dan international speakers, Prof. Cyr Coutorier, M.Sc dari Momorial University, Canada, Jim Manczak, CEO ESGCX, Australia, Prof. Dr. Kau Chawla dari India, dan para ilmuan dan cendekiawan ICMI.

Tiga sesi utama akan membahas secara mendalam peran perempuan dalam tata kelola pangan, konsep Islam dalam pencapaian ketahanan pangan, serta inovasi teknologi dan sosial untuk peningkatan gizi dan diversifikasi pangan. Sejumlah tokoh nasional dan internasional, termasuk perwakilan FAO, akademisi dari berbagai negara, dan pemangku kebijakan Indonesia, akan terlibat aktif dalam diskusi dan perumusan rekomendasi.

Puncak konferensi akan menghasilkan pernyataan penutup dan rekomendasi strategis yang dirangkum dalam sebuah buku, yang diharapkan menjadi rujukan kebijakan bagi pemerintah serta pemangku kepentingan di tingkat nasional dan global. Melalui ICMW 2025, ICMI menegaskan posisinya sebagai simpul keilmuan dan moral yang mendorong kepemimpinan perempuan Muslim dalam menjawab tantangan pangan dunia, sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia dalam percaturan keilmuan global.

x|close