Ntvnews.id, Sumatera Utara - Aktivitas pengangkutan kayu kembali menjadi perhatian publik setelah sejumlah truk diduga bermuatan kayu gelondongan berukuran besar terlihat melintas di kawasan Simalungun–Pematangsiantar pada Sabtu pagi, 29 November 2025.
Keberadaan truk-truk ini memicu tanda tanya di tengah kondisi daerah yang masih berupaya pulih dari bencana banjir dan longsor. Dalam perjalanan dari Medan menuju Balige, seorang pengendara menyaksikan sebuah truk diduga pengangkut kayu terparkir di pinggir jalan Aeknauli, Simalungun.
Kayu-kayu alam yang diangkut tampak berukuran sangat besar, dengan diameter diperkirakan mencapai sekitar 1,5 meter atau lebih. Momen tersebut direkam oleh pengendara yang spontan menghentikan kendaraannya dan berbincang singkat dengan sopir truk bermarga Sihite, yang sedang beristirahat sambil makan.
Baca Juga: Kapolda Sumut dan Pangdam Bagi-bagi Beras ke Korban Bencana Tapteng
Baca Juga: AirNav Jamin Navigasi Udara di Sumatera, Penyaluran Bantuan Tanpa Gangguan
Tak hanya itu, pada hari yang sama, aktivitas serupa kembali terekam di wilayah Kota Pematangsiantar. Sekitar pukul 06.20 WIB, warga merekam video amatir yang memperlihatkan konvoi sedikitnya enam truk logging melintas beriringan di Jalan Sisimangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari.
Konvoi truk bermuatan kayu gelondongan tersebut sontak menimbulkan perhatian dan kekhawatiran masyarakat. Warga mempertanyakan mengapa aktivitas pengangkutan kayu tetap berjalan normal, sementara daerah masih berada dalam situasi pascabencana dan maraknya dugaan keterkaitan antara aktivitas pembalakan di hulu dengan risiko banjir dan longsor di wilayah hilir.
Kemunculan truk-truk pengangkut kayu di momen pemulihan pascabencana ini pun kembali membuka diskusi publik mengenai keteraturan pengawasan dan dampak ekologis dari eksploitasi hutan.
Truk Bermuatan Kayu di Pemantangsiantar (Instagram)