Walhi Sumut Sebut 7 Perusahaan Biang Kerok Bencana Ekologis Di Tapanuli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 08:12
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Banjir Bandang di Tapanuli Tengah Banjir Bandang di Tapanuli Tengah (TikTok)

Ntvnews.id, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) menyebut tujuh perusahaan sebagai pihak yang diduga menjadi penyebab utama bencana ekologis yang melanda kawasan Tapanuli.

Sejak Selasa (25/11/2025), sedikitnya 8 kabupaten/kota di Sumatera Utara terdampak banjir bandang dan longsor, dengan Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah sebagai wilayah paling parah.

"Sekitar 7 kabupaten di provinsi Sumatera Utara terdampak banjir bandang dan longsor. Paling parah berada di kabupaten Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Puluhan ribu warga terpaksa harus memgungsi ke tempat aman . Ribuan rumah porak poranda ribuan hektar lahan pertanian hancur disapu banjir bandang dan longsor," tulis Walhi Sumut di akun Instagramnya, Kamis 27 November 2025.

Banjir bandang di Tapanuli Selatan. (Rmol Sumut) Banjir bandang di Tapanuli Selatan. (Rmol Sumut)

Walhi Sumut pun menyebut setidaknya ada 7 perusahaan menjadi sumber petaka bencana banjir dan longsor tersebut.
"Ini bukan hanya sekedar perubahan iklim dan intensitas hujan tinggi. Tetapi faktor pendukung besarnya yaitu illegal logging yang cukup masif. Berkutangnya fungsi hidrologis di areal tangkapan air di sekitar DAS Batang Toru, kehadiran korporasi-korporasi asing yang berdiri megah disekitar lanskap batang toru : Tambang emas PT.AR Tapsel, PLTA NSE (Tapsel), PLTMH PJ, Geothermal PT SOL (Taput), PKR PT TPL (Taput), Perkebunan Sawit PT. SN (Tapteng), Perkebunan Sawit PTPN III BT (Tapsel)," tulis walhi Sumut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Walhi Sumatera Utara (@walhisumut)

Warga berada di depan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Silbolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). BPBD Tapanuli Selatan mencatat hingga Jumat (28/11/2025) sebayak 32 orang meninggal dunia di wilayahny <b>(Antara)</b> Warga berada di depan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Silbolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). BPBD Tapanuli Selatan mencatat hingga Jumat (28/11/2025) sebayak 32 orang meninggal dunia di wilayahny (Antara)

"Pemerintah harus segera memeriksa seluruh izin korporasi-korporasi perusak lingkungan yang berdiri di harangan Tapanuli," tulis Walhi Sumut menegaskan.

Puluhan ribu warga mengungsi, ribuan rumah hancur, serta ribuan hektare lahan pertanian rusak tersapu banjir. Hingga kini, tercatat 51 desa di 42 kecamatan terdampak, dengan banjir melumpuhkan perekonomian, merusak infrastruktur, rumah ibadah, dan sekolah.

Baca Juga: Jembatan Darurat Bagi Warga Terisolasi di Tapanuli Selatan

x|close