BMKG Bangun Sistem Pusat Kendali Ganda untuk Perkuat Peringatan Dini Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Nov 2025, 16:39
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani memberikan pemaparan perdananya selaku pimpinan baru lembaga itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa 11 November 2025 ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo Tangkapan layar - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani memberikan pemaparan perdananya selaku pimpinan baru lembaga itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa 11 November 2025 ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah mengembangkan sistem pusat kendali ganda guna memperkuat jaringan peringatan dini multi-bencana nasional.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa sistem ini terdiri atas pusat kendali utama di Jakarta dan backup command center di Bali, yang berfungsi memastikan keandalan operasional selama 24 jam penuh.
“Dengan sistem kendali ganda, seluruh jaringan peringatan dini akan tetap aktif meskipun terjadi gangguan di satu wilayah,” kata Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan bahwa pusat kendali baru tersebut akan mengintegrasikan pemantauan gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem, hingga kualitas udara dalam satu sistem nasional yang saling terhubung.

Baca Juga: BMKG: Tarakan Wilayah Paling aktif Gempa di Kalimantan

Sistem itu juga diperkuat dengan algoritma otomatis hasil pengembangan dari Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRP), sebuah proyek kolaboratif antara BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mendapat dukungan dari Bank Dunia.

Proyek tersebut telah rampung pada tahun 2025, dengan total dana hibah internasional sebesar 85 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Faisal, yang baru saja dilantik sebagai Kepala BMKG sekitar sepekan lalu, menilai bahwa penguatan sistem digital dan pemantauan real-time menjadi langkah strategis di tengah meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi di Indonesia.

“BMKG berkomitmen membangun infrastruktur yang tidak hanya canggih, tapi juga tangguh dan inklusif,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Indonesia kini sedang menuju sistem peringatan dini terpadu dengan standar yang setara dengan lembaga-lembaga meteorologi internasional.

(Sumber : Antara)

Tags

x|close