Ntvnews.id, Jakarta - Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72, Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus berkembang. Polisi kini menyoroti kesamaan tulisan yang ditemukan di lokasi kejadian, kata “Natural Selection” yang muncul baik pada kaus korban maupun pada senjata rakitan yang disita tim forensik dari tempat peristiwa.
Sebuah foto yang beredar memperlihatkan seorang korban tergeletak di area gedung sekolah, mengenakan kaus putih bertuliskan “Natural Selection”, celana panjang hitam, dan sepatu boots yang tidak umum dipakai oleh siswa sekolah.
Baca Juga: Ada Nama Pelaku Penembakan Massal Selandia Baru di Senjata Rakitan Ledakan Kelapa Gading
Tulisan yang sama juga ditemukan pada permukaan senjata rakitan di lokasi ledakan, bersama sejumlah tulisan lain seperti “Welcome to Hell,” “For Agartha,” serta nama-nama pelaku penembakan masjid di luar negeri, Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini.
Kesamaan tulisan ini kini menjadi salah satu fokus utama penyidik dalam menelusuri motif di balik ledakan. Polisi menduga ada kemungkinan bahwa pelaku atau korban terinspirasi oleh simbol atau ideologi tertentu yang berkaitan dengan aksi kekerasan di luar negeri.
Senjata yang ditemukan di SMAN 72. (Istimewa)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membenarkan bahwa penyidik menemukan dua senjata rakitan di lokasi, yang kini tengah diperiksa laboratorium forensik.
“Pokoknya menyerupai, kita belum bisa pastikan apakah itu senpi, atau senjata rakitan belum tahu. Ini ditemukan di dekat dua korban itu,” ujar Budi, Jumat, 7 November 2025.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bakal Lantik Komite Reformasi Polri Sore Ini
Untuk diketahui, tulisan “Natural Selection” sebelumnya dikenal luas sebagai frase yang pernah digunakan pelaku penembakan sekolah Columbine High School di Amerika Serikat pada 1999. Istilah itu kerap diasosiasikan dengan ide ekstrem dan pandangan keliru tentang kekerasan sebagai “penyaringan alamiah.”
Kemunculan tulisan yang sama di kaus korban dan senjata rakitan membuat penyidik menelusuri kemungkinan adanya inspirasi atau glorifikasi terhadap pelaku kekerasan di luar negeri.
Salah satu korban diduga tewas di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 7 November 2025. (Istimewa)