Pramono Sebut Peringkat Kota Global Jakarta Naik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 09:57
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (Humas Pemprov DKI)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubrenur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan bahwa peringkat Kota Global Jakarta kembali naik dalam laporan Global Cities Index (GCI) 2025 yang dirilis lembaga konsultan internasional Kearney. 

Dalam laporan terbaru tersebut, posisi Jakarta meningkat dari peringkat 74 menjadi 71 dunia, mencerminkan kemajuan nyata dalam memperkuat daya saing ibu kota di level global. Pramono pun menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian ini.

Baca Juga: Pramono Ingin Hidupkan Lagi Panggung Kesenian di Kota Tua

“Kearney baru saja mengeluarkan hasil survei kota global. Jakarta sebelumnya berada di urutan ke-74 dari 156 kota. Sekarang, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kita naik ke peringkat 71,” katanya di Thamrin 9, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Oktober 2025.

Kenaikan peringkat ini tidak terjadi begitu saja. Sejumlah indikator penting dalam penilaian kota global menunjukkan peningkatan signifikan.

Kota Jakarta <b>(ntvnews.id/Bagas)</b> Kota Jakarta (ntvnews.id/Bagas)

Aktivitas bisnis (Business Activity): naik dari peringkat 50 pada 2024 menjadi 56 pada 2025. Pertukaran informasi (Information Exchange): meningkat dari 109 ke 115. Pengalaman budaya (Cultural Experience): melonjak dari 52 ke 58.

Namun, ada beberapa aspek yang masih perlu diperkuat. Indikator modal manusia (Human Capital) turun dari peringkat 76 menjadi 89, dan keterlibatan politik (Political Engagement) menurun dari 38 ke 34. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperbaiki dua sektor ini agar sejalan dengan visi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global yang unggul.

Selain GCI, peringkat Global City Outlook (GCO) Jakarta juga mengalami lonjakan dari posisi 124 menjadi 112 dunia. GCO sendiri menilai potensi masa depan kota dalam menghadapi perubahan global, berbeda dengan GCI yang mengukur kondisi saat ini berdasarkan arus modal, manusia, dan ide.

Menurut Pramono, peningkatan ini adalah hasil nyata dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Ia menilai partisipasi publik menjadi faktor utama dalam mempercepat transformasi Jakarta menuju kota yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

“Dalam waktu singkat, sekitar lima hingga tujuh bulan, kita mampu naik tiga hingga empat tingkat. Kalau bukan karena partisipasi publik, tentu tidak akan mungkin,” tuturnya.

Pramono Anung <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ia juga menyoroti kemajuan besar di sektor transportasi dan konektivitas kota. Saat ini, tingkat keterhubungan sistem transportasi publik Jakarta telah mencapai 91-92 persen, dengan peningkatan pemanfaatan layanan hingga 25 persen.

Baca Juga: Pramono Anung Tanggapi Temuan Mikroplastik dalam Air Hujan Jakarta

“Sekarang Jakarta sudah masuk peringkat 17 dunia untuk sarana transportasi publik, melampaui Kuala Lumpur dan Manila. Dulu, kita bahkan belum pernah menembus 50 besar,” ucapnya.

Meski bangga dengan capaian ini, ia menegaskan bahwa kenaikan peringkat bukanlah tujuan akhir. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat kolaborasi dan inovasi dalam setiap langkah pembangunan.

“Capaian ini adalah milik kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Jakarta akan terus bertransformasi bila kita melangkah bersama,” tutup Pramono Anung.

x|close