Bulog Pastikan Pasokan Beras SPHP dan Premium Tetap Aman, Tidak Ada Kelangkaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Sep 2025, 18:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) didampingi Satgas Pangan Polri saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah ritel modern di kawasan Radio Dalam, Jakarta, Minggu 14 September 2025. ANTARA/Maria Cicilia Galuh Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) didampingi Satgas Pangan Polri saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah ritel modern di kawasan Radio Dalam, Jakarta, Minggu 14 September 2025. ANTARA/Maria Cicilia Galuh (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Perum Bulog menegaskan ketersediaan beras, baik untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium, masih dalam kondisi aman tanpa adanya kelangkaan di pasaran.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri di sejumlah ritel modern, seperti Alfamart, Indomaret, dan Grand Lucky di kawasan Radio Dalam, Jakarta, pada Minggu.

"Jadi kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya, maupun di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, NTT, termasuk juga yang ada di Maluku maupun yang ada di Papua," ujar Rizal.

Ia menambahkan, harga beras SPHP tetap sesuai ketentuan, yakni Rp62.500 per 5 kilogram. Sementara untuk beras premium, seperti Punokawan, Befood Setra Ramos, dan SLVP Super, terpantau dijual Rp74.500 per 5 kilogram, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga: Bulog Tegaskan Beras SPHP Bisa Ditukar Jika Tidak Sesuai Berat

Selain itu, beras produksi swasta seperti Topi Hoki, Anak Raja, Hok-1, dan merek lainnya juga masih tersedia di ritel-ritel modern. "Ini menunjukkan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya untuk penyaluran beras ke seluruh ritel-ritel modern, maupun nanti ke pasar-pasar. Supaya isu terkait dengan kelangkaan beras bisa dijawab dengan apa yang ada sekarang saat ini," jelasnya.

Menurut Rizal, hingga saat ini penyaluran beras SPHP telah mencapai 400 ribu ton, baik ke pasar tradisional maupun ke ritel modern. Ia juga menegaskan Bulog akan terus melakukan pemantauan langsung ke gudang, pasar, dan toko ritel untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh beras sesuai kebutuhan.

Bulog memastikan stok SPHP tetap memenuhi standar, menjaga kualitas, serta memiliki daya saing di pasaran. Untuk itu, perusahaan menerapkan sistem first in, first out (Fifo) dan first expired, first out (Fefo) guna memastikan rotasi persediaan berjalan optimal.

"Mudah-mudahan ini berkelanjutan dan ditambah lagi kemarin sudah ada kepastian dari Bapak Menko Pangan (Zulkifli Hasan) yang ada direncanakan ke depan adalah bantuan pangan untuk empat bulan ke depan, sehingga nanti target yang 1,3 juta ton (penyaluran beras SPHP) tersebut bisa terpenuhi," kata Rizal.

Hingga awal September 2025, Bulog mencatat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang BUMN pangan itu mencapai sekitar 3,9 juta ton.

 

(Sumber : Antara)

Tags

x|close