Menteri Kehutanan Raja Juli Temui Prabowo, Bahas Konservasi Gajah dan Klarifikasi Soal Domino

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Sep 2025, 14:51
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni saat memberikan keterangan pers di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni saat memberikan keterangan pers di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (9/9/2025). Pertemuan itu berlangsung bersama sejumlah menteri lain tanpa agenda khusus, namun Raja Juli menyiapkan sejumlah pokok pembahasan terkait hutan cadangan pangan, energi, dan air.

Menurut Raja Juli, salah satu isu penting yang kemungkinan ditanyakan Presiden adalah progres Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) di Aceh. Program ini merupakan upaya konservasi gajah di atas lahan yang sebelumnya diberikan Presiden untuk menjaga habitat satwa tersebut.

“Selain itu saya juga menyiapkan laporan mengenai rencana restorasi hutan di Way Kambas,” ujar Raja Juli usai pertemuan.

Dalam kesempatan yang sama, Raja Juli juga menyinggung soal foto dirinya yang sempat viral saat bermain domino di sebuah posko. Ia menegaskan tidak ada maksud khusus dalam peristiwa tersebut.

Raja Juli menjelaskan, kala itu ia baru saja mengobrol sekitar tiga jam dengan salah satu tokoh. Saat hendak pulang dari toilet, ia diajak bergabung oleh sejumlah orang yang sedang bermain domino di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Baca Juga: Raja Juli, Airlangga hingga Bahlil Dipanggil Prabowo ke Istana

“Di sana ada sekitar 20–30 orang. Saya hanya duduk sebentar, ikut main dua kali, lalu pulang. Saya tidak mengetahui status teman main saya di kiri dan kanan,” terangnya.

Meski begitu, Raja Juli menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas kericuhan yang muncul akibat beredarnya foto tersebut.

“Dari hati terdalam, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo, Komisi IV DPR sebagai mitra saya, dan terutama masyarakat Indonesia. Ini menjadi pelajaran bagi saya sebagai pejabat publik untuk lebih berhati-hati, aspiratif, dan mampu membaca sensitivitas masyarakat,” ujarnya.

x|close