Pemprov NTT Inisiasi Doa Bersama untuk Jaga Kondusivitas Daerah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 14:20
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena.

Ntvnews.id, Jakarta - Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Sebagai bentuk antisipasi dan upaya menjaga kondusivitas daerah, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bersama jajaran Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) menggelar pertemuan dan memprakarsai doa bersama lintas agama.

"Kami berkumpul, saya dan Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, Danrem, Kajati, hingga Kabinda. Kami sepakat untuk memulai langkah ini dengan doa bersama," ungkap Gubernur Melki di NT Tower, Pulomas Selatan, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Selasa, 2 September 2025.

Doa bersama tersebut dilaksanakan pada Minggu malam, 31 Agustus 2025, dan melibatkan lima tokoh agama dari Katolik, Protestan, Islam, Hindu, dan Buddha.

Acara ini berlangsung di halaman Gedung Sasando, kantor Gubernur NTT, dan dihadiri ribuan orang yang datang secara spontan.

"Cuma dengan WA (WhatsApp), mereka datang mengenakan pakaian putih. Hadir dari berbagai kalangan, perguruan tinggi, kepala sekolah, aktivis mahasiswa, LSM, tokoh masyarakat, pengusaha, hingga perwakilan instansi pusat dan daerah," tambahnya.

Melki menyebut, doa bersama itu menjadi momentum untuk mendoakan keselamatan NTT dan seluruh Indonesia agar tetap damai. Acara ditutup dengan menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" dan "Indonesia Pusaka" secara bersama-sama.

"Saya tidak menyangka, kegiatan ini menyebar luas, bukan hanya di NTT tapi juga hingga ke seluruh Indonesia. Ini bukti semangat persatuan masih sangat kuat," ujarnya.

Dia menegaskan, unjuk rasa di NTT tetap diperbolehkan, sebagai bentuk demokrasi dan penyampaian aspirasi. Namun, Melki mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kedamaian.

"Silakan demonstrasi, bahkan Gubernur pun bisa dikritik. Tapi mari kita cintai dan jaga Indonesia, dan tentu juga NTT," tegasnya.

Melki mengungkapkan, dia telah menerima langsung para mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD NTT. Pertemuan tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, Ketua DPRD, pimpinan Fraksi DPRD, Kapolda, Danrem, dan Kajati.

"Hampir 3,5 jam kami berdialog langsung dengan mahasiswa dari berbagai kampus, termasuk Cipayung Plus. Mereka menyampaikan aspirasi secara damai. Bahkan, setelah aksi selesai, mereka membersihkan sendiri area demo, mengumpulkan sampah, dan memastikan lokasi tetap bersih," jelasnya.

Melki mengapresiasi kedewasaan dan tanggung jawab para demonstran serta berharap suasana damai ini dapat dijaga terus, tidak hanya di NTT, tetapi juga di Jakarta dan seluruh provinsi di Indonesia.

"NTT saat ini dalam kondisi kondusif, dan kami ingin terus menjaga situasi ini. Kami juga telah meminta seluruh Bupati dan Wali Kota untuk menggelar doa bersama, merangkul semua pihak, serta tetap membuka ruang dialog dengan masyarakat," tukas Melki.

x|close