Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, mengungkap adanya keterlibatan asing di balik kericuhan demonstrasi 28 Agustus di kompleks DPR RI. Menurutnya, pihak asing tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan negara asalnya.
"Karena saya tahu, saya nggak lebih pintar dari kalian. Saya tidak lebih pintar. Tapi saya mengalami semua. Dan ini ada yang main gitu. Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang main. Itu dari sana," kata Hendropriyono kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.
Hendropriyono menuturkan bahwa aktor asing tersebut menggerakkan situasi dari luar negeri, sementara kaki tangannya berada di dalam negeri.
Baca Juga: GoTo Sampaikan Duka Cita Atas Insiden Ojol di Pejompongan
"Pihak) dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam. Dan saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi pada waktunya nanti harus dibuka," ujarnya.
Ia tidak merinci lebih lanjut siapa pihak asing yang dimaksud. Namun, ia menekankan bahwa kelompok tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap arah kebijakan negaranya.
"Sebetulnya non-state. Tapi pengaruhnya sangat besar pada kebijakan dari negaranya. Kebijakannya itu langkah-langkahnya kita baca selalu pas dengan usulan dari non-state. Non-state tapi isinya George Soros, isinya George Tenet, isinya tadi saya sampaikan David Rockefeller, Bloomberg. Baca sendirilah kaum kapitalis begitu. Itu yang usul," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan kelompok tersebut tidak berubah sejak dulu, hanya saja metode yang digunakan berbeda.
Baca Juga: Satria Muda Taklukkan Dewa United di Laga Perdana Final IBL All Indonesian 2025
"Tujuannya kan sama saja. Dari dulu juga maunya menjajah. Tapi kan caranya lain. Dulu kan pakai peluru, pakai bom. Kalau kita masih diam saja, ya habis kita," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, aksi demonstrasi 28 Agustus 2025 di depan Gedung MPR/DPR berakhir ricuh pada sore hari. Polisi sempat memukul mundur massa, namun konsentrasi demonstran kemudian menyebar ke berbagai titik, seperti Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, hingga kawasan Jalan Asia-Afrika.