Xi Jinping Undang Prabowo dan Sejumlah Pemimpin Dunia Hadiri Parade Militer di Beijing

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 12:49
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army atau PLA) berlatih menjelang parade militer akbar di Beijing pada 3 September 2025 untuk memperingati 80 tahun kemenangan melawan fasisme Jepang pada Rabu (20/8/2025). Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army atau PLA) berlatih menjelang parade militer akbar di Beijing pada 3 September 2025 untuk memperingati 80 tahun kemenangan melawan fasisme Jepang pada Rabu (20/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Beijing - Presiden China Xi Jinping secara resmi mengundang 26 kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, untuk menghadiri parade militer yang akan digelar di Beijing pada 3 September 2025. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan 80 tahun kemenangan China dalam Perang Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis. 

"Presiden Xi Jinping mengundang 26 kepala negara dan kepala pemerintahan untuk menghadiri peringatan tersebut, mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea Utara Kim Jong Un, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Presiden Vietnam To Lam, Presiden Laos Thongloun Sisoulith, Presiden Indonesia Prabowo Subianto," ujar Asisten Menteri Luar Negeri Hong Lin dalam konferensi pers yang digelar di Beijing, Kamis, 28 Agustus 2025.

Turut masuk dalam daftar undangan adalah para pemimpin negara lain dari kawasan Asia dan Asia Tengah, seperti PM Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh, PM Pakistan Shehbaz Sharif, PM Nepal KP Sharma Oli, Presiden Maladewa Mohamed Muizzu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon. 

Deretan pemimpin negara yang juga diundang antara lain: 

Presiden Kirgizstan Sadyr Japarov, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedow, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, PM Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Kongo Denis Sassou-Nguesso, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, Presiden Serbia Aleksandar Vučić, PM Slovakia Robert Fico, Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel, serta Pelaksana Tugas Presiden Myanmar Min Aung Hlaing. 

Tak hanya pemimpin eksekutif, China juga mengundang sejumlah pejabat tinggi lainnya seperti ketua parlemen, wakil perdana menteri, serta perwakilan tingkat tinggi dari berbagai negara dan organisasi internasional. Di antaranya adalah Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Ong Wan-shik, Ketua Parlemen Nasional Timor-Leste Maria Fernanda Lei, dan Ketua Majelis Nasional Venezuela Jorge Rodríguez Gómez. 

Sementara dari Asia Tenggara dan Afrika, Wakil PM Singapura Heng Swee Keat, Utusan Khusus Presiden Mesir sekaligus Wakil PM Urusan Industri Kamel El-Raziyeh, serta Wakil PM Bulgaria Atanas Zafirov juga diundang. 

Selain itu, perwakilan dari berbagai negara yang akan hadir termasuk Penasihat Presiden Brazil Celso Amorim, Duta Besar Brazil untuk China Marcos Galvão, Penasihat Presiden Nikaragua Laureano Ortega Murillo, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Czarotto, Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Mayor Jenderal Hazarimi, Penasihat Keamanan Nasional Bangladesh Kalidou Rahman, dan Menteri Urusan Veteran Perang Aljazair, serta anggota Parlemen Eropa Andrew Dostal. 

Pemimpin dari berbagai organisasi internasional juga dikabarkan akan hadir. Mereka adalah: 
Wakil Sekjen PBB Li Junhua, Direktur Jenderal FAO PBB Qu Dongyu, Presiden New Development Bank Dilma Rousseff, Presiden Asian Infrastructure Investment Bank Jin Liqun, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Shanghai Nourlan Yermakbayev, Sekjen Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) Sergey Lebedev, Kazimir Magomedov, dan Ketua Dewan Komisi Ekonomi Eurasia Sajin Taiev. 

Sejumlah mantan pemimpin negara dan pemerintahan turut diundang dalam perayaan ini, seperti mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, mantan Presiden Swiss Ulrich Maurer, mantan PM Belgia Yves Leterme, mantan PM Yunani George Papandreou, mantan PM Italia Massimo D’Alema, serta dua mantan PM Rumania: Adrian Năstase dan Viorica Dăncilă. 

Dari kawasan Pasifik, mantan PM Selandia Baru Helen Clark dan John Key, serta dari Australia hadir mantan Menlu Bob Carr dan mantan PM Negara Bagian Victoria Daniel Andrews. 

Acara ini juga akan dihadiri oleh para duta besar asing, atase militer, serta perwakilan organisasi internasional yang berbasis di China, melalui undangan resmi dari pemerintah Tiongkok. 

"China juga secara khusus mengundang para sahabat internasional yang pernah berkontribusi dalam Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang beserta keluarga mereka. Secara keseluruhan, sebanyak 50 orang sahabat internasional dan keluarga mereka dari 14 negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Kanada, akan hadir dalam perayaan tersebut," ucap Hong Lin menambahkan.

Tema dari parade militer tersebut, menurut Hong Lin, mencerminkan semangat sejarah dan harapan akan perdamaian.

"Rakyat China akan berdiri bersama rakyat di seluruh dunia untuk dengan teguh mempertahankan hasil kemenangan Perang Dunia II, menjaga sistem internasional yang berpusat pada PBB, serta tatanan internasional yang ditegakkan oleh hukum internasional," katanya. 

Parade ini dijadwalkan untuk memperlihatkan beragam alat utama sistem senjata (alutsista) generasi terbaru, mulai dari tank dan pesawat tempur generasi keempat, perangkat nirawak intelijen, penangkal drone, hingga rudal-rudal canggih seperti rudal hipersonik anti-kapal. Banyak di antaranya akan tampil untuk pertama kalinya di hadapan publik. 

Semua sistem persenjataan yang akan dipamerkan merupakan hasil produksi dalam negeri dan telah digunakan secara aktif oleh militer Tiongkok. 

Tak hanya itu, parade ini juga menampilkan teknologi mutakhir lainnya seperti perlengkapan hipersonik, sistem pertahanan udara anti-rudal, dan rudal strategis. menunjukkan kekuatan penangkal militer Tiongkok. 

Empat matra utama militer akan ambil bagian: Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Roket (yang bertanggung jawab atas pengoperasian rudal). Parade juga akan melibatkan empat kesatuan pendukung strategis, yaitu: Pasukan Dirgantara, Pasukan Dunia Maya, Pasukan Dukungan Informasi, dan Pasukan Dukungan Logistik Gabungan. 

(Sumber: Antara)

x|close