Jumlah Korban Jiwa Akibat Sumur Minyak Terbakar di Blora Bertambah Jadi Tiga Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Agu 2025, 12:05
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Insiden kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, tiga warga setempat dilaporkan meninggal. (HO - Gunawan) Insiden kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, tiga warga setempat dilaporkan meninggal. (HO - Gunawan) (Antara)

Ntvnews.id, Blora - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, melaporkan bahwa kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, kembali memakan korban. Hingga Senin siang, tercatat tiga orang warga meninggal dunia akibat luka bakar yang mereka alami.

Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, menyebutkan identitas tiga korban meninggal adalah:

  • Tanek (60), perempuan, warga RT 01 RW 02 Desa Gandu.
  • Sureni (52), perempuan, warga RT 04 RW 01 Dukuh Gendono.
  • Wasini (50), perempuan, warga RT 02 RW 01 Dusun Bendono.

Selain korban jiwa, masih ada dua orang yang tengah menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Sardjito Yogyakarta, yaitu Yeti (30) dan AB (2), keduanya berasal dari Desa Gandu.

Insiden kebakaran yang terjadi pada Minggu 17 Agustus 2025 sekitar pukul 11.30 WIB itu juga membuat 50 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarga. Tidak hanya manusia, hewan ternak pun terdampak. Enam ekor sapi dan tiga ekor kambing berhasil diselamatkan, tetapi satu ekor sapi serta dua ekor kambing dilaporkan mati terbakar.

Baca Juga: Kurang Gizi Akut, Wanita Palestina Meninggal Saat Perawatan di Italia

Dampak kerusakan juga menimpa sejumlah rumah warga. Satu rumah milik Tamsir di Dukuh Gendono mengalami rusak berat, sedangkan empat rumah lainnya milik Sureni, Sukrin, Suntari, dan Suparman tercatat mengalami kerusakan sedang.

Mulyowati menjelaskan, penyebab kebakaran berasal dari blow out sumur minyak yang dikelola masyarakat. Ledakan disertai semburan gas membuat api semakin sulit dikendalikan. “Api cukup besar dengan tekanan gas tinggi, sehingga tidak bisa ditangani sendiri. Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina HSSE dan Badan Pengelola Energi (BPE),” ungkapnya.

Hingga Senin siang, tim gabungan masih berusaha melakukan pemadaman di lokasi. Upaya lain yang dilakukan meliputi pembuatan tanggul serta penyediaan suplai air untuk mencegah meluasnya api. “Selain fokus pada pemadaman, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah tindak lanjut,” jelasnya.

Berdasarkan laporan awal RSUD dr. R. Soetijono Blora pada Minggu 17 Agustus malam, satu korban dilaporkan meninggal dunia saat tiba di IGD akibat luka bakar hingga 90 persen. Sementara empat korban lainnya mengalami luka bakar berat dan tengah menunggu proses rujukan melalui Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute).

“Rujukan ke RSUP dr. Kariadi Semarang masih menunggu dokter, sementara ke RSUD dr. Soetomo Surabaya sedang dipersiapkan dua dokter,” terang Farida, Kabid Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono Blora.

(Sumber : Antara)

x|close