Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ubaidilah, mengimbau industri penyiaran untuk menghadirkan konten yang ramah anak sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membentuk masa depan bangsa.
"Tentunya hal ini bukan sekadar dalam rangka memenuhi kewajiban regulasi tapi jua kesadaran atas kontribusi nyata dunia penyiaran untuk membentuk masa depan bangsa," ujarnya dalam konferensi pers Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2025 di Jakarta, Jumat.
KPI mendorong lembaga penyiaran untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menghasilkan tayangan yang ramah anak. Lembaga tersebut juga menegaskan komitmennya menjaga kualitas konten di layar kaca maupun ruang dengar publik agar tetap aman dan positif bagi anak-anak.
Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Tulus Santoso, pada kesempatan yang sama menyampaikan harapannya agar lembaga penyiaran mampu bertahan di tengah tantangan industri saat ini, sambil tetap memproduksi konten yang melindungi dan memberi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Baca Juga: Berita Program Abraham Nusantara TV Masuk Nominasi Anugerah Penyiaran Ramah Anak KPI 2025
Ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan APRA 2025 oleh KPI melibatkan program siaran anak yang berlangsung sejak awal Juli 2025. Sebanyak 58 program televisi dari 14 stasiun TV dan 100 program radio dari 71 stasiun radio mengikuti seleksi awal.
Proses penilaian didasarkan pada empat aspek utama, yaitu kesesuaian program dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), ketiadaan sanksi yang pernah diterima, nilai positif yang diangkat dalam program, serta kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis anak.
Kategori yang dilombakan pada APRA 2025 mencakup program animasi Indonesia, animasi asing, feature/dokumenter, variety atau reality show anak, program keluarga Indonesia, pendidikan anak, anak inspiratif, anak di radio, dongeng radio, serta program anak terfavorit.
Selain itu, KPI juga memberikan enam penghargaan khusus kepada lembaga penyiaran, di antaranya radio terbaik APRA 2025, radio peduli anak, lembaga penyiaran publik lokal peduli anak, televisi ramah anak 2025, serta televisi peduli pendidikan anak Indonesia.
(Sumber : Antara)