Polisi Pastikan Video Viral Potongan Kepala Kucing di Sidoarjo Tidak Benar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 15:27
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kondisi Pasar Sepanjang di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis (7/8/2025) siang yang beroperasi dengan normal di tengah isu penemuan potongan kepala kucing di lokasi terkait. Kondisi Pasar Sepanjang di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis (7/8/2025) siang yang beroperasi dengan normal di tengah isu penemuan potongan kepala kucing di lokasi terkait. (ANTARA)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Polresta Sidoarjo menegaskan bahwa kabar mengenai penemuan puluhan potongan kepala kucing di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, yang sempat ramai di media sosial, adalah tidak benar.

Kepala Unit Reskrim Polsek Taman, Ipda Andri Sasongko, menyatakan bahwa video yang diunggah oleh akun TikTok @momscat.tina, yang menampilkan pengakuan sejumlah pedagang soal penemuan bagian tubuh kucing, tidak memiliki dasar yang dapat diverifikasi.

“Kabar tersebut adalah hoaks. Salah satu pedagang wanita dalam video tersebut berinisial S sudah kami mintai keterangan dan ternyata yang bersangkutan pun tidak mengetahui secara langsung adanya kejadian itu, hanya dengar dari cerita mulut ke mulut,” ujar Andri kepada Antara, Kamis, 7 Agustus 2025 di Sidoarjo.

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga telah melakukan klarifikasi dengan Kepala Pasar Sepanjang, Sumali. Dari keterangan Sumali, informasi yang beredar tersebut tidak bisa dibuktikan secara faktual dan hanya berdasarkan cerita sejumlah pedagang yang tidak menyertakan bukti fisik.

Andri juga menyebutkan bahwa petugas kebersihan pasar telah dimintai keterangan. Mereka memastikan bahwa selama bertugas, tidak pernah menemukan bangkai kepala kucing seperti yang ditudingkan dalam video viral.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya tetap akan melakukan penelusuran terhadap sumber penyebaran informasi, termasuk melacak akun TikTok yang pertama kali menyebarkan video tersebut.

“Masyarakat diharapkan tenang karena berita tersebut tidak benar atau hoaks. Kami imbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika ditemukan hal-hal yang meresahkan masyarakat,”
tegas Andri.

(Sumber: Antara)

x|close