Ntvnews.id, Tangerang - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di lingkungan sekolah akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Proses pemeriksaannya akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan selesai pada Desember 2025.
“Kalau pelaksanaannya semuanya, sekolah ini didatangi sebagai titik kick off yang kita pantau, tapi kalau pelaksanaannya di seluruh sekolah di Indonesia,” ujar Hasan Nasbi saat meninjau langsung kegiatan CKG di SMAN 6 Tangerang Selatan, pada Senin, 4 Agustus 2025.
Sejak dimulainya agenda kick off, Hasan menjelaskan bahwa tim CKG Sekolah, yang bekerja sama dengan tenaga medis dari masing-masing dinas kesehatan daerah, akan melakukan pendekatan proaktif dengan mendatangi sekolah-sekolah hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga: Ini Isi Keppres Pemberian Amnesti oleh Prabowo untuk 1.178 Terpidana
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Asnawi Abdullah, menjelaskan bahwa program ini memiliki potensi jangkauan yang luas karena hampir seluruh wilayah di Indonesia telah memiliki Puskesmas. Selain itu, Puskesmas juga selama ini telah menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
“Rata-rata sekolah SD, SMP, SMA telah memiliki kerja sama dengan Puskesmas. Insyaallah semua warga sekolah dapat dilayani dengan baik,” ujarnya.
Mengenai teknis pelaksanaannya di sekolah, Asnawi menambahkan bahwa pemeriksaan dilakukan secara bergilir agar tidak mengganggu jalannya proses belajar-mengajar.
“Hari ini misalnya kelas 1, besok kelas berikutnya, dan seterusnya,” katanya.
Baca Juga: Kemenkes: Ada 13 Jenis Pemeriksaan dalam Program CKG di Sekolah
Ia juga menyampaikan bahwa program CKG di sekolah akan dijadikan agenda rutin tahunan yang akan dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru.
Pada kegiatan CKG yang berlangsung di SMAN 6 Tangerang Selatan, tercatat sebanyak 1.225 siswa menjadi sasaran pemeriksaan. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari ke depan untuk menilai kondisi kesehatan para peserta didik.
Pelayanan kesehatan dibagi ke dalam dua ruang kelas. Di ruang pertama, dilakukan proses registrasi peserta secara langsung maupun daring. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, dan pemeriksaan tekanan darah.
Kemudian peserta diarahkan ke ruang kelas berikutnya untuk pemeriksaan lanjutan, seperti tes penglihatan, pendengaran, pemeriksaan mulut, hingga pemberian tablet penambah darah khusus bagi para siswi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bakal Maafin Lisa Mariana Jika Hasil Tes DNA Bukan Anaknya
Apabila ditemukan peserta yang mengalami kondisi tertentu yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka petugas akan memberikan rujukan ke Puskesmas terdekat guna pemeriksaan lanjutan.
(Sumber : Antara)