Ntvnews.id, Baghdad - Sebuah pesawat nirawak (drone) yang membawa bahan peledak berhasil digagalkan dan ditembak jatuh di dekat Bandara Arbil, Irak, pada Senin, 14 Juli 2025 waktu setempat.
Bandara tersebut merupakan lokasi strategis yang menampung pasukan Amerika Serikat dari koalisi internasional antijihadis di wilayah otonom Kurdistan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Sekitar pukul 02.20 waktu setempat, sebuah drone yang mengangkut bahan peledak berhasil ditembak jatuh di sekitar Bandara Internasional Arbil, tanpa menimbulkan kerusakan maupun korban,” demikian pernyataan dari dinas kontra-terorisme pasukan keamanan wilayah Kurdistan Irak, dikutip oleh AFP, Selasa, 15 Juli 2025.
Baca Juga: Kamboja Akan Terapkan Wajib Militer Mulai 2026
Hingga saat ini, belum ada kelompok atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini menjadi yang kedua kalinya di bulan Juli di wilayah bandara tersebut.
Bandara Arbil, yang di dalamnya terdapat pangkalan militer dari koalisi internasional pimpinan AS, kerap menjadi sasaran serangan drone dan roket dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pada 3 Juli, otoritas lokal melaporkan bahwa sebuah drone juga ditembak jatuh di area yang sama. Dalam kejadian tersebut, Kementerian Dalam Negeri Kurdistan menuding Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan.