Polisi Gadungan Culik dan Peras Turis Asing

Ntvnews.id, Bangkok - Seorang wisatawan asal China mengalami kejadian buruk saat berlibur di Pattaya, Thailand. Ia menjadi korban penculikan dan pemerasan oleh sekelompok warga lokal yang menyamar sebagai aparat kepolisian atau polisi gadungan.

Dilansir dari Thaiger , Selasa, 15 Juli 2025, empat pria asal Thailand menyaru sebagai polisi dan memeras seorang turis China bernama Lin dengan tuduhan palsu bahwa ia terlibat dalam sindikat penipuan pusat panggilan (call center). Para pelaku memaksa korban untuk menyerahkan uang sebesar 200.000 baht.

Lin, yang berusia 52 tahun, melaporkan insiden tersebut pada 10 Juli. Ia menyatakan bahwa selain kehilangan uang tunai senilai 115.000 baht atau sekitar Rp 57 juta, dua unit ponsel miliknya yang ditaksir bernilai lebih dari 100.000 baht atau sekitar Rp 49,8 juta juga ikut dirampas oleh komplotan tersebut.

Baca Juga: Hati-hati, Penculikan Orang yang Punya Kripto Merajalela

Menurut penuturan Lin, ia diculik dari sekitar kawasan hiburan di Jalan Pattaya Sai Sam, lalu dipaksa masuk ke dalam sebuah SUV milik pelaku. Di dalam kendaraan itulah pemerasan terjadi, sebelum akhirnya ia ditinggalkan di dekat lapangan tembak yang berada di sepanjang jalur rel kereta, sekitar delapan kilometer dari lokasi awal penculikan.

Seorang saksi mata bernama Kaew, pemilik warung mi berusia 24 tahun, melihat langsung peristiwa penculikan tersebut. Ia menuturkan bahwa Lin dan seorang temannya baru saja makan malam di tempat usahanya, lalu terlihat mengobrol di luar selama sekitar 10 menit. Setelah itu, teman Lin pergi dan tidak lama kemudian sebuah SUV abu-abu muncul.

Lin kemudian ditarik secara paksa ke dalam kendaraan tersebut. Kaew mengakui bahwa ia dan warga sekitar tidak berani membantu karena mengira para pelaku benar-benar polisi.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Penculikan Lansia di Muaro Jambi, 2 Pelaku Masih Buron

Berdasarkan rekaman CCTV yang ditinjau polisi, terlihat dua pria berpakaian hitam keluar dari SUV dan memaksa Lin masuk ke dalam mobil. Kedua pelaku tampak mengenakan masker untuk menyamarkan wajah mereka.

Dalam laporannya, Lin menyebutkan bahwa dua pria lainnya telah menunggunya di dalam kendaraan. Mereka mengklaim sebagai aparat kepolisian dan menudingnya terlibat dalam kejahatan penipuan melalui call center.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum berhasil mengidentifikasi para pelaku dan belum memberikan perkembangan terbaru terkait penyelidikan kasus ini.