BMKG Ungkap Penyebab Hujan Lebat yang Picu Banjir Jabodetabek

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2025, 10:55
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, JakartaHujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya selama dua hari berturut-turut pada Sabtu dan Minggu, 5–6 Juli 2025, mengakibatkan banjir di berbagai titik, termasuk Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya mengungkap penyebab hujan ekstrem yang menyebabkan gangguan aktivitas warga hingga kerusakan infrastruktur.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring pada Senin, 7 Juli 2025, menjelaskan bahwa fenomena hujan lebat ini tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi juga di sejumlah wilayah lain di Indonesia.

BMKG mencatat, pada Sabtu, 5 Juli 2025, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm turun di kawasan Bogor. Curah hujan tersebut tergolong dalam kategori lebat hingga sangat lebat. Hujan serupa juga tercatat di Mataram, Lombok, serta di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan.

"Artinya tidak hanya di Jawa saja, tetapi berbagai wilayah di Indonesia. Hujan ekstrem tersebut berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang," kata Dwikorita.

Memasuki Minggu, 6 Juli 2025, kondisi semakin parah. Di kawasan Puncak, Bogor, intensitas hujan bahkan menembus angka 150 mm dalam satu hari.

“Bahkan ada yang mencapai lebih dari 150 mm ya, terutama yang dari area Puncak ya," ungkap Dwikorita.

"Hujan Ekstrem tersebut berdampak terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang. Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang, Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, gangguan infrastruktur dan aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Di hari yang sama, curah hujan tinggi juga mengguyur wilayah Tangerang dan Jakarta Timur. BMKG mencatat intensitas hujan mencapai sekitar 140 mm per hari di Tangerang, meski belum masuk kategori ekstrem.

"Secara luas mulai dari Jakarta hingga sekitarnya dengan intensitas lebih dari 100 mm, ini tidak mencapai ekstrem ya, sekitar 140 mm-an per hari terutama di Tangerang ya, yang merah itu Tangerang," jelasnya.

Dampak dari hujan tersebut langsung terasa. Genangan air setinggi lutut orang dewasa merendam kawasan Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Minggu, 6 Juli 2025. Sementara itu, BPBD Kota Tangerang Selatan melaporkan sedikitnya tujuh titik banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayahnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, terutama bagi daerah-daerah yang rawan banjir dan tanah longsor.

TERKINI

Load More
x|close