Menhut Turun Tangan Koordinasi Penyelamatan Pendaki Brazil yang Jatuh di Gunung Rinjani

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 15:21
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Rinjani Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Rinjani (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni turun langsung mengoordinasikan proses penyelamatan seorang pendaki perempuan asal Brazil yang dilaporkan jatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Korban berinisial JDSP diduga terjatuh ke arah Danau Segara Anak dengan estimasi kedalaman antara 150 hingga 200 meter pada Sabtu, 21 Juni 2025 sekitar pukul 06.30 WITA.

“Sesuai dengan arahan Pak Menteri, kami serius dalam menangani berbagai kecelakaan yang terjadi dalam pendakian, termasuk kecelakaan yang menimpa WNA Brazil di Gunung Rinjani,” ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025. 

Menurut Satyawan, Menhut Raja Juli Antoni telah menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait, mulai dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Kapolda NTB, hingga Gubernur NTB, guna memastikan proses evakuasi berjalan secara cepat dan aman.

“Bahkan Pak Menteri sendiri langsung berkoordinasi dengan Kepala Basarnas, Kapolda dan Gubernur NTB untuk memastikan keselamatan proses rescue,” lanjut Satyawan.

Proses pencarian dan evakuasi JDSP hingga kini masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemadam kebakaran, dan para relawan. Namun, medan yang terjal dan cuaca buruk menjadi tantangan utama dalam operasi penyelamatan tersebut.

Hasil komunikasi antara Menteri Kehutanan dan Basarnas mengungkapkan bahwa tim evakuasi sempat menuruni jurang sedalam 200 meter, namun terpaksa mundur akibat badai dan kabut tebal yang menghalangi jarak pandang.

“Kondisi yang berkabut sangat tebal menyulitkan tim untuk melakukan pencarian,” ujar Satyawan.

Merespons insiden ini, Kementerian Kehutanan kembali mengingatkan seluruh pendaki agar selalu memprioritaskan keselamatan saat menjelajah kawasan pegunungan, khususnya di jalur-jalur ekstrem seperti Gunung Rinjani.

“Kita terus berupaya melakukan evakuasi, semoga korban segera ditemukan. Saya mengimbau agar para pendaki tetap mengutamakan keselamatan dalam pendakian,” ujar Satyawan.

Korban yang diketahui berkewarganegaraan Brazil melakukan pendakian ke Gunung Rinjani pada 20 Juni 2025 melalui jalur Sembalun bersama 12 orang lainnya. Insiden tragis itu terjadi keesokan harinya di titik Cemara Nunggal, sebuah area yang menjadi jalur menuju puncak gunung.

Sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi korban, namun seluruh elemen tim penyelamat masih berada di lokasi dan terus melakukan upaya terbaik demi keberhasilan evakuasi.

x|close