Ntvnews.id, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengonfirmasi bahwa salah satu mahasiswa aktifnya, yang berinisial LVN, diduga terlibat dalam praktik perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Dr. N Nurlaela Arief, mengungkapkan hal ini sebagai tanggapan atas pernyataan resmi dari Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) UTBK 2025 mengenai keterlibatan LVN.
"Dalam konferensi pers tersebut, disebutkan bahwa LVN terlibat dalam praktik perjokian di sejumlah pusat pelaksanaan UTBK. ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB," ujar Nurlaela di Bandung, Kamis.
Meskipun ITB mengonfirmasi status kemahasiswaan LVN, pihak kampus menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB.
"ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik. Untuk itu, dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan," tambahnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas dugaan keterlibatan mahasiswanya dalam kasus ini, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Panitia Temukan 50 Pelaku Kecurangan dan 10 Joki dalam 6 Hari UTBK
Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan yang dibentuk ITB akan bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh LVN.
"Jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi sesuai dengan ketentuan," ujar Nurlaela.
Terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan LVN, ia menegaskan bahwa penanganan kasus tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika," tegasnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 29 April 2025. Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB yang diketuai Eduart Wolok mengungkapkan temuan mengejutkan: sekitar 50 peserta terindikasi melakukan kecurangan, termasuk 10 orang yang diduga menjadi joki.
Selain itu, akun @fauzanalrasyid di media sosial turut mengunggah gambar salinan resmi dari panitia SNPMB. Dalam unggahan tersebut, ia menulis bahwa foto pada kartu peserta diduga telah diedit menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan menyebut beberapa nama terduga joki.
Baca juga: Panitia SNPMB Minta Maaf Usai Keliru Tampilkan Foto Joki dalam UTBK 2025
"Joki-joki yang ditemukan menurut @snpmb_id, foto diedit dengan AI. Nama joki tertera pada salinan di bawah," tulis akun itu.
Salah satu temuan paling mencolok terungkap di pusat UTBK ISBI Bandung. Di lokasi tersebut, panitia mendeteksi empat kartu peserta yang menampilkan wajah serupa, namun masing-masing menggunakan identitas yang berbeda.
Hasil investigasi awal mengungkap bahwa nama asli joki yang tercantum dalam keempat kartu tersebut adalah Lukas Valentino Nainggolan, yang diduga menjadi joki bagi empat calon mahasiswa sekaligus. Lukas diketahui sebagai mahasiswa aktif Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2018.
Lebih mengkhawatirkan lagi, praktik kecurangan ini diduga melibatkan lebih dari satu orang. Dua nama lain yang turut muncul sebagai terduga joki adalah Healthy Febriana Jessica dan Khamila Djibran. Keduanya merupakan alumni ITB angkatan 2018.
Healthy tercatat sebagai lulusan Program Studi Teknik Perminyakan pada 2022, sedangkan Khamila lulus dari Teknik Pertambangan pada 2023. Ketiganya diduga terlibat dalam praktik perjokian lintas provinsi dengan memanfaatkan teknologi pengeditan wajah berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menyamarkan identitas mereka pada kartu peserta ujian.
Baca juga: Viral Peserta UTBK Ketangkap Basah Sembunyikan HP di dalam Baju
(Sumber: ANTARA)