Ruben, Sarwendah
Ntvnews.id, Jakarta - Perseteruan dingin yang terjadi antara mantan pasangan Ruben Onsu dan Sarwendah yang kini semakin memanas, usai pihak Sarwendah menceritakan terkait adanya debt collector yang mendatanginya untuk menagih utang piutang.
Sarwendah yang mengaku syok dan terkejut saat rumahnya diteror debt collector untuk menagih cicilan mobil mewah milik Ruben Onsu. Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Ruben Onsu sangat menyayangkan sikap Sarwendah dan tim kuasa hukumnya yang justru membongkar hal privasi itu ke media.
"Apakah terkait dengan tata cara atau kinerja debt collector yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku? Apakah tujuan presscon itu berkaitan dengan masalah seperti tekanan adanya debt collector yang melakukan kerja di luar jam kerja dengan cara-cara yang tidak tepat atau apa?" kata Minola Sebayang kuasa hukum Ruben, 17 November 2025.
Minola menduga jika dengan tindakan mengumbar ke media itu, diduga ada upaya pihak Sarwendah untuk mempermalukan Ruben terkait masalah ekonomi.
"Kecuali memang ini adalah bentuk dan cara untuk me-framing atau patut diduga memojokkan klien kami bahwa dia dalam keadaan hari ini tidak mampu secara ekonomi atau lagi dalam keadaan yang lalai membayar kewajiban," sambungnya.
Padahal menurut penjelasan Minola, keterlambatan pembayaran tersebut hanya sehari dan menyayangkan tindakan debt collector serta narasi yang seolah dibesar-besarkan.
Mengingat hal itu, Minola pun menceritakan jika Ruben Onsu hingga saat ini masih tetap memberikan nafkah anak ke Sarwendah senilai Rp200 juta per bulannya.
"Tidak semua orang bisa melakukan itu. Ruben sudah berusaha memenuhi kewajiban besar setelah bercerai, jadi harus dihargai. Dari mulai perceraian di bulan, di tahun 2024 di 1 September, Ruben tiap bulan itu memberikan biaya kepada S senilai Rp242.629.00" tutupnya.
Sebagai informasi, biaya tersebut meliputi biaya listriknya yang dibayar berdua Rp12,9 juta, untuk sopirnya Rp7.050.000 dan pembantu dengan total Rp242.629.000.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
