Ntvnews.id, Jakarta - Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menegaskan jika percekcokan yang terjadi di warung makan Epy Kusnandar dan Karina Ranau bukanlah tindakan pungutan liar (pungli).
Adapun kejadian tersebut terjadi pada Minggu dini hari, disaat kondisi warung akan tutup dan terdapat 2 orang tukang parkir yang diduga sedang mabuk datang menghampiri tenda makan Epy Kusnandar untuk meminta 'jatah' makanan.
Sayangnya beberapa menu yang diminta oleh tukang parkir tersebut memang sudah habis, sehingga terjadilah adu mulut dengan Karina Ranau seperti yang terekam dalam video.
"Kondisinya gini, itu warung, malam hari udah mau tutup yang minta makan itu, tadi hasil penyelidikan anggota serse, itu tukang parkir yang biasa nongkrong di situ. Mau tutup barang ini habis, habis itu dia gak terima lah, akhirnya dengan nada tinggi lah mereka begitu, akhirnya terjadilah percekcokan mulut," ujar Kompol Mansur Kapolsek Pancoran saat dihubungi awak media, 21 Oktober 2025.
Secara tegas, ia menyebutkan jika tindakan tersebut bukanlah pungli, melainkan hanya faktor meminta makanan saja namun dengan cara yang salah.
"Bukan pungli, kenapa jadi pungli? setelah kita mintain keterangan tadi ya, faktor makan saja. Narasi pungli itu enggak benar ya," sambungnya.
Sejauh ini setelah video keributan Karina Ranau di sosial media beredar, istri Epy Kusnandar itu tampaknya belum membuat laporan polisi terkait kejadian tersebut.
"Sekarang belum (laporan polisi), tapi kita temuin tadi, kita arahkan lah kalau memang ada hal-hal yang dirugikan, yang perlu ditindaklanjutin, saya arahkan buat LP," jelasnya.
Polisi juga membenarkan jika 2 orang yang meminta jatah makan ke warung Epy Kusnandar kemungkinan dalam kondisi mabuk.
"(Tukang parkir) biasa di sana, terus biasa di sana enggak tahu saat itu informasinya mungkin kondisi kata warung sebelahnya, setengah teler, itu aja setengah teler mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Puluhan Artis Papan Atas Dunia Ramaikan Konser Amal untuk Palestina di London