10 Fakta Menarik Tentang R.A. Kartini, Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Apr 2025, 11:00
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
RA Kartini RA Kartini (Reformasi)

Ntvnews.id, Jakarta - Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghargaan atas jasa besar Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kartini dikenal sebagai simbol emansipasi wanita Indonesia yang gigih menyuarakan kesetaraan gender, terutama dalam bidang pendidikan.

Namun, di balik popularitas namanya, masih banyak fakta menarik tentang R.A. Kartini yang belum banyak diketahui masyarakat.

Dikutip dari beberapa sumber, Senin 21 April 2025, berikut ini adalah sepuluh fakta tentang Kartini yang penting untuk diketahui, terutama dalam memperingati Hari Kartini 2025:

Baca Juga : Mengenal Sosok RA Kartini, Pahlawan Perempuan dan Pejuang Pendidikan

1. Lahir dari Keluarga Bangsawan

R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia berasal dari keluarga bangsawan Jawa, yang saat itu dikenal dengan sebutan "ningrat." Ayahnya adalah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang Bupati Jepara.

2. Nama Lengkapnya Panjang

Nama lengkapnya adalah Raden Adjeng Kartini, tetapi setelah menikah, ia juga dikenal sebagai Raden Ayu Kartini, mengikuti gelar suaminya.

3. Pendidikan Hanya Sampai Usia 12 Tahun

Meski memiliki semangat belajar yang tinggi, Kartini hanya diperbolehkan sekolah formal hingga usia 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit sesuai tradisi Jawa. Namun, ia tetap belajar secara otodidak melalui surat-menyurat dan membaca buku-buku dari Eropa.

4. Aktif Berkirim Surat ke Sahabat Belanda

Kartini dikenal rajin menulis surat kepada teman-temannya di Belanda, salah satunya Rosa Abendanon. Dari surat-surat itu, dunia mengetahui pemikiran progresif Kartini tentang hak perempuan dan pendidikan.

Baca Juga : Sejarah Hari Kartini: Mengenal Perjuangan Emansipasi Perempuan Indonesia

5. Ingin Mendirikan Sekolah untuk Perempuan

Kartini bercita-cita mendirikan sekolah bagi perempuan pribumi agar mereka memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan. Gagasan ini menjadi tonggak awal perjuangan emansipasi di Indonesia.

6. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”

Setelah wafat, kumpulan surat-surat Kartini diterbitkan oleh J.H. Abendanon dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht, yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang.

7. Menikah dengan Bupati Rembang

Pada tahun 1903, Kartini menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang. Suaminya mendukung cita-cita Kartini, termasuk keinginannya mendirikan sekolah perempuan.

8. Wafat di Usia Muda

Kartini wafat pada 17 September 1904, hanya beberapa hari setelah melahirkan anak pertamanya. Ia meninggal di usia yang sangat muda, yaitu 25 tahun.

Baca Juga : 5 Jenis Kebaya yang Paling Ngetren di Indonesia, Encim hingga Kartini

9. Hari Kartini Ditetapkan oleh Presiden Soekarno

Presiden Soekarno menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini melalui Keputusan Presiden RI No. 108 Tahun 1964. Sejak saat itu, setiap tahun rakyat Indonesia mengenang perjuangannya.

10. Namanya Diabadikan dalam Berbagai Bentuk

Nama Kartini kini diabadikan dalam berbagai bentuk: dari nama jalan, sekolah, hingga film dan buku. Ia menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

R.A. Kartini bukan hanya sosok yang berjasa dalam sejarah bangsa, tetapi juga inspirasi abadi bagi perempuan masa kini.

Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa perjuangan Kartini melampaui zamannya. Ia membawa perubahan besar dengan pemikiran yang jauh ke depan, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Dalam memperingati Hari Kartini 2025, mari kita renungkan kembali perjuangannya dan lanjutkan semangatnya dalam kehidupan modern: menjunjung tinggi kesetaraan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.

 

x|close