Danantara Paparkan RKAP 2026, Prioritaskan Investasi Strategis dan Penguatan Kapasitas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 15:29
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani (tengah) di sela-sela acara Kompas100 CEO Forum di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Rabu 26 November 2025. ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira/am. CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani (tengah) di sela-sela acara Kompas100 CEO Forum di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Rabu 26 November 2025. ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026 dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI. Dalam forum ini, manajemen memaparkan peta jalan investasi Danantara Investment Management (DIM) untuk 2026 yang disusun guna menjalankan mandat ganda: memberikan imbal hasil berkelanjutan sekaligus memperkuat perekonomian nasional.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa peta jalan tersebut dirancang menggunakan pendekatan yang terukur dan difokuskan pada penciptaan nilai lintas generasi.

“Mandat kami jelas: menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara, sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa strategi 2026 diarahkan pada pengembangan proyek-proyek strategis, penguatan sektor prioritas, serta diversifikasi portofolio lintas kelas aset dan wilayah.

Rosan memaparkan bahwa strategi investasi Danantara dibangun dengan kerangka jangka panjang yang terukur dan terdiversifikasi, memadukan investasi strategis dengan instrumen privat maupun publik yang menyediakan arus kas stabil. Pendekatan tersebut diyakini mampu menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil serta memungkinkan pembiayaan proyek pembangunan berskala besar.

“Kami membangun portofolio dengan landasan kehati-hatian dan diversifikasi yang kuat. Setiap keputusan investasi harus memenuhi dua tujuan: menjaga nilai aset negara dan memastikan manfaat yang kembali kepada masyarakat dalam jangka panjang,” kata Rosan.

Ia menjelaskan bahwa Danantara menerapkan sistem klasifikasi proyek strategis yang ketat dan terbuka, memastikan setiap proyek sejalan dengan visi pembangunan nasional, memiliki nilai ekonomi signifikan, berdampak sosial dan lingkungan secara luas, serta tetap layak secara komersial. Rosan juga menyampaikan dua contoh penerapan kerangka tersebut, salah satunya Proyek Kampung Haji di Makkah yang digagas melalui Inpres No. 15/2025.

Inisiatif ini menyasar peningkatan kualitas akomodasi jamaah haji Indonesia dengan pendekatan ganda: mengikuti lelang lahan yang dibuka otoritas Arab Saudi serta menjajaki opsi akuisisi aset dan pengembangan lahan alternatif. Proyek tersebut diperkirakan membuka hingga 7.500 lapangan kerja dan menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp2,5 triliun per tahun.

“Project Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji,” ujar Rosan.

Baca Juga: Danantara Indonesia Siapkan Langkah Penerbitan Surat Utang di Pasar Global

Selain itu, Rosan menyoroti proyek waste-to-energy (WtE) sebagai contoh inisiatif domestik yang berperan dalam ketahanan energi dan penanganan darurat sampah. Proyek ini diperkirakan mampu menciptakan 3.500–4.500 lapangan kerja selama konstruksi, ratusan pekerjaan tetap, serta kontribusi hingga Rp1,6 triliun per tahun terhadap PDB. Rosan menekankan bahwa proyek semacam ini menunjukkan bagaimana Danantara menempatkan modal pada sektor yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memperkuat fondasi lingkungan dan infrastruktur dasar Indonesia. Pendekatan tersebut, katanya, mencerminkan komitmen Danantara untuk mengintegrasikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam setiap keputusan investasi.

Chief Investment Officer (COO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, turut menekankan pentingnya prinsip tata kelola, mitigasi risiko, dan ketepatan pelaksanaan proyek.

“RKAP 2026 kami susun agar dapat memperkuat fondasi investasi Danantara, memastikan kesiapan proyek, memperdalam kualitas uji tuntas, dan menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Fokus kami adalah memastikan setiap proyek tidak hanya bankable, tetapi benar-benar memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia,” ujar Pandu.

Ia menambahkan bahwa standar transparansi dan integritas proses menjadi fondasi utama dalam arah kebijakan investasi.

Di akhir penyampaian, Danantara Indonesia menegaskan kembali perannya sebagai sovereign wealth fund (SWF) berorientasi jangka panjang yang mengelola aset negara untuk menciptakan nilai berkelanjutan. Kolaborasi antara DAM dan Danantara Investment Management (DIM) disebut memperkuat agenda restrukturisasi aset BUMN sekaligus mendorong investasi strategis lintas sektor.

Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari kewajiban konsultatif sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Holding Investasi, serta sarana bagi Danantara untuk menyampaikan prioritas kebijakan dan proyeksi kinerja tahun mendatang.

(Sumber: Antara)

x|close