Menteri ESDM Bahlil Pastikan 18 Proyek Hilirisasi Segera Dijalankan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 20:45
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi paparan, di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi paparan, di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa 18 proyek hilirisasi yang diajukan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah selesai melalui tahap studi kelayakan (feasibility study/FS) dan kini siap untuk dieksekusi.

“Pra-FS-nya sudah, sekarang FS sudah putus di atas, sekarang tinggal eksekusi,” ujar Bahlil dalam paparannya di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurutnya, sekitar 75 persen dari total proyek tersebut merupakan proyek hilirisasi di bidang energi dan sumber daya mineral.

Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional dan harus dijalankan dengan prinsip keberlanjutan.

“Harus ada lingkungan yang memadai. Hal-hal ini yang menjadi fokus kami di ESDM,” tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa tanpa hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia akan sulit keluar dari status negara berkembang.

“Kalau tidak (hilirisasi), kita menjadi negara kutukan sumber daya alam,” kata Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Serahkan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp618 Triliun ke Danantara

Bahlil mencontohkan dampak positif kebijakan hilirisasi nikel. Pada periode 2017–2018, nilai ekspor nikel Indonesia hanya sekitar 3,3 miliar dolar AS. Namun, setelah pemerintah melarang ekspor bijih nikel pada 2020 untuk mendorong hilirisasi, nilai ekspor produk turunannya melonjak signifikan.

“Pada 2023–2024, begitu kita membangun hilirisasi, itu ekspor kita sudah mencapai 34 miliar dolar AS,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyambut baik peran Danantara yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan investasi strategis nasional. Menurutnya, keberadaan lembaga tersebut mempercepat realisasi berbagai proyek hilirisasi.

“Alhamdulillah Pak Presiden Prabowo Subianto punya komitmen untuk membangun Danantara. Sekarang, semuanya dibiayai oleh Danantara,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam acara bertajuk “Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional”, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan daftar 18 proyek prioritas kepada Danantara.

Baca Juga: Bahlil Duga Pihak Asing Ingin Gagalkan Proyek Hilirisasi Indonesia

Proyek-proyek tersebut mencakup:

  • Delapan proyek hilirisasi di sektor mineral dan batu bara,

  • Dua proyek transisi energi,

  • Dua proyek ketahanan energi,

  • Tiga proyek hilirisasi pertanian, dan

  • Tiga proyek hilirisasi kelautan dan perikanan.

Salah satu proyek yang menjadi prioritas dalam studi kelayakan adalah pembangunan fasilitas dimethyl ether (DME), yang dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG.

(Sumber: Antara) 

x|close