Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan perkembangan penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank-bank himpunan milik negara (Himbara).
Bendahara Negara itu menyebut sebanyak Rp112,4 triliun atau sekitar 56 persen dari total dana tersebut telah terserap. Ia pun menyoroti kinerja BTN yang mencatat penyerapan dana terendah, padahal dinilai paling vokal.
“BTN baru 19 peren padahal ngomongnya paling kenceng. Tapi enggak apa-apa, dampaknya tetap positif," ucap Purbaya dalam sambutan di Investor Daily Summit 2025 dikutip, Jumat 10 Oktober 2025.
Baca juga: Baru Sebulan Menjabat, Menkeu Purbaya Klaim IHSG Naik Kencang
Ia pun merincikan penyerapan dana di lima bank diantaranya Bank Mandiri mencatat penyerapan sebesar Rp40,6 triliun atau 74 persen, disusul BRI Rp33,9 triliun atau 62,
Kemudian BNI sebesar Rp27,6 triliun atau 50 persen, BSI sebesar Rp5,5 triliun sebesar 55 persen, dan BTN Rp4,8 triliun sebesar 19 persen.
Dalam kesempatan itu, Purbaya berencana untuk memindahkan Rp10 triliun sampai Rp15 triliun dana ke bank lain jika kinerja penyaluran Himbara tidak membaik hingga akhir tahun, kecuali ada komitmen peningkatan dari pihak terkait.
"Kecuali menghadap saya dan bilang sanggup," bebernya.
Menurutnya penempatan dana pemerintah ke bank Himbara tidak mengubah arah kebijakan fiskal, melainkan memperkuat fungsi perbankan melalui penyaluran kredit ke sektor riil.
Baca juga: Purbaya: Program MBG dan Sekolah Rakyat Dorong Pemerataan dan Stabilitas Nasional
"Uang saya dipindahkan di perbankan, tidak ada perubahan kebijakan fiskal. Tapi uang itu berputar dalam bentuk kredit dan kegiatan produktif,” tandasnya.
Seperti diketahui, Dari total alokasi Rp200 triliun tersebut BNI, Bank Mandiri dan BRI mendapat alokasi terbesar yakni Rp55 triliun. Kemudian BTN mendapat Rp25 triliun dan BSI Rp10 triliun.