CPU, Mobil Listrik Hingga Ponsel Bikin Impor Indonesia Kian Melonjak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2025, 14:15
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi. Mobil. (Foto: Reuters)  Ilustrasi. Mobil. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pedagangan (Kemendag) mencatat impor Indonesia pada Januari-Juli 2025 mencapai USD 136,51 miliar. 

Peningkatan ini didorong oleh impor non migas yang naik 6,97 persen menjadi USD 118,13 miliar dibanding Januari-Juli 2024.

“Beberapa penyebab kenaikan impor barang modal adalah naiknya impor central processing unit (CPU), mobil listrik, peralatan navigasi kapal, perangkat penerima sinyal, dan ponsel pintar,” ucap Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangan resminya, Rabu 3 September 2025.

Untuk produk bahan baku atau penolong, lonjakan impor tertinggi adalah pada emas batangan, biji kakao, senyawa kimia untuk cakram elektronik, sulfur, dan naphtha. 

Baca juga: Kemendag Catat Potensi Ekspor Minyak Atsiri ke Rusia Capai Rp2 Miliar

Di sisi lain, impor barang konsumsi turun terutama untuk bahan bakar diesel, pendingin ruangan, bawang putih, krimer non susu (non-dairy creamer), dan buah pir.

Sementara itu, komoditas impor nonmigas dengan peningkatan tertinggi, antara lain, kakao dan olahannya (HS 18) yang naik sebesar 148,22 persen; logam mulia, perhiasan atau permata (HS 71) 87,67 persen; serta garam, belerang, batu, dan semen (HS 25) 69,16 persen (CtC).

Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia pada Januari—Juli 2025 didominasi Tiongkok, Jepang, dan AS dengan kontribusi gabungan mencapai 52,65 persen terhadap total impor nonmigas. 

Sementara itu, negara asal impor dengan kenaikan tertinggi adalah Ekuador dengan 135,25 persen, Uni Emirat Arab 79,10 persen, dan Kanada 33,43 persen.

Baca juga: Kemendag: Pemblokiran Fitur Live TikTok Tak Ganggu Aktivitas E-Commerce

Khusus periode Juli 2025, kinerja impor Indonesia tercatat sebesar USD 20,58 miliar. Nilai ini naik 6,43 persen dibanding Juni 2025 (MoM), tetapi menurun 5,86 persen dibanding Juli 2024 (YoY). 

Nilai impor Juli 2025 terdiri atas sektor migas sebesar USD 2,51 miliar dan nonmigas sebesar USD 18,06 miliar.

x|close